Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan bahwa negara-negara Barat terus mengirim bantuan militer ke Kyiv.
Tujuan mereka hanya satu yakni berharap Ukraina dapat menang di medan perang.
Mengirim senjata ke Ukraina secara masif juga menjadi salah satu strategi Barat untuk memenangkan perang yang terjadi sudah hampir setahun ini.
Hal itu Blinken sampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, pada Selasa (17/1/2023).
Menurutnya, Ukraina telah didukung kuat oleh kedua negara itu dan banyak negara lainnya. Pihaknya menekankan bahwa bantuan militer Barat ke Kyiv dimulai sejak berbulan-bulan sebelum agresi Rusia.
"Kami terus beradaptasi sepanjang jalan, intinya adalah kami bertekad untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang dibutuhkan untuk berhasil di medan perang," katanya.
Baca Juga
Blinken menyampaikan bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina yang terus berkembang, begitu juga bantuan militer Barat ke Kyiv.
“Jika melihat lintasan dari Stingers, ke Javelin, ke HIMARS, ke kendaraan tempur Bradley, ke baterai rudal Patriot, kami terus menyediakan apa yang dibutuhkan Ukraina,” lanjutnya.
Menurut perkiraannya, Kyiv telah menerima sekitar $25 miliar bantuan keamanan ke Ukraina selama kurang dari setahun.
"Saya mengantisipasi bahwa akan mendengar lebih banyak pengumuman di masa mendatang," tambahnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (18/1/2023).
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dan pejabat Rusia lainnya telah berulang kali mencatat akan bahaya pasokan senjata Barat ke Ukraina yang berakhir di wilayah lain.
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov memperingatkan bahwa militerisasi Ukraina oleh Barat secara langsung mengancam keamanan Eropa dan global.