Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jelang Pemilu 2024, Wapres Maruf: Ulama Jangan Sampai Pecah Belah Bangsa

Ma’ruf Amin mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga keutuhan bangsa dari potensi perpecahan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Akbar Evandio
Akbar Evandio - Bisnis.com 15 Januari 2023  |  15:56 WIB
Jelang Pemilu 2024, Wapres Maruf: Ulama Jangan Sampai Pecah Belah Bangsa
Wapres Ma'ruf Amin - Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk ulama, untuk turut menjaga keutuhan bangsa dari potensi perpecahan jelang kontestasi politik pemilihan umum (Pemilu) 2024 mulai.

Ma'ruf juga berpesan agar perbedaan pandangan politik pada pesta demokrasi terbesar di Indonesia tersebut tidak menimbulkan perpecahan.

 

"Supaya ulama dimanapun adanya, di partai manapun adanya, tetap ya itu dia menjaga keutuhan bangsa dan negara. Jangan menjadi kompor yang kemudian justru membelah bangsa ini menjadi bangsa yang bermusuhan," ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Minggu (13/1/2023).

 

Lebih lanjut, Wapres RI Ke-13 ini menyampaikan, menjaga keutuhan bangsa harus menjadi komitmen ulama. Sebab, menjaga negara merupakan salah satu perintah yang diperintahkan oleh agama.

 

"Itu penting dan ini harus menjadi komitmen semua ulama," urainya.

 

Menurutnya dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, maka pandangan politik setiap individu pun akan berbeda dan berpotensi konflik apabila tidak dihadapi dengan baik.

 

"Mencegah terjadinya konflik dan permusuhan ya, ini kan potensi konflik itu sangat besar di dalam waktu [pemilu]. Oleh karena itu para ulama ini supaya menjaga di semua lini," pungkas Ma’ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

wapres Ma'ruf Amin
Editor : Rendi Mahendra

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top