Bisnis.com, JAKARTA - Ijtima Ulama Nusantara yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengeluarkan rekomendasi agar partai segera memutuskan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan para ulama atau kiai memberikan limit atau batas waktu, yaitu sebelum Maret, untuk menentukan capres dan cawapres PKB.
"Sesegera mungkin [menentukan capres dan cawapres], tapi para kiai memberikan limitnya. Kalau bisa yang sebelum puasa, sebelum Maret berarti ya. Paling lambat," ujar Jazilul saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).
Dia menjelaskan, para kiai memberikan limit waktu itu karena mereka ingin segera mensosialisasikan capres dan cawapres PKB pada bulan Ramadhan atau Maret nanti.
"Nanti bulan puasa, Ramadhan, nanti akan ada event keagamaan ya. Nah itu sudah bisa kampanye lah kira-kira. Ini presiden ku, misalkan, Gus Muhaimin [Ketum PKB Muhaimin Iskandar], wapresnya siapa. Begitulah," jelas wakil ketua MPR itu.
Dia menjelaskan, saat ini PKB sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra. Oleh sebab itu, mereka sudah punya tiket untuk mencalonkan capres dan cawapres.
Baca Juga
Sebagai informasi, koalisi Partai Gerindra dan PKB memiliki 24,47 persen kursi di DPR RI. Sesuai aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen, mereka sudah bisa mencalon capres dan cawapres sendiri.
"Para Kiai mendorong agar Gus Muhaimin segera memastikan pasangan presiden dan calon wakil presiden yang secara persyaratan cukup," ungkap Jazilul.
Ijtima Ulama Nusantara juga mengeluarkan rekomendasi lain agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi capres atau cawapres untuk Pilpres 2024.
"Hasil dari pertemuan Itjima Ulama ini mendorong agar Gus Muhaimin maju menjadi capres atau cawapres 2024 dan segera menentukan pasangannya," ucap Jazilul.
Sebagai informasi, acara Ijtima Ulama Nusantara yang diselenggarakan pada 13-14 Januari 2023 ini dihadiri sekitar 250 ulama dari berbagai daerah di Indonesia.