Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Rusia Tunjuk Jenderal Utama Tangani Perang di Ukraina

Rusia memerintahkan jenderal utamanya untuk mengambil alih invasi ke Ukraina, yang belakangan dinilai mandeg.
Ilustrasi Bisnis.com
Ilustrasi Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia memerintahkan jenderal utamanya untuk mengambil alih invasi ke Ukraina, yang belakangan dinilai mandeg. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah menunjuk Kepala Staf Umum Valery Gerasimov sebagai komandan pasukan Rusia di Ukranina.

Gerasimov akan bertanggung jawab atas nasib pasukan Rusia di Ukrania. Dia menggantikan Jenderal Sergei Surovikin, yang sebelumnya dijuluki "Jenderal Armageddon" oleh media Rusia.

Ini jadi perombakan terbesar dalam struktur komando militer Rusia beberapa waktu terakhir.

Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan mengatakan perombakan dimaksudkan untuk meningkatkan kontak antara berbagai cabang militer serta "kualitas dan efektivitas" dari struktur komando.

Disinyalir, perombakan ini terjadi karena kepala perusahaan militer swasta Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin mengklaim pasukannya telah merebut semua kota pertambangan Soledar di Ukraina timur dan menewaskan sekitar 500 tentara Ukraina setelah pertempuran sengit.

"Saya ingin mengonfirmasi pembebasan penuh dan pembersihan wilayah Soledar dari unit tentara Ukraina yang tidak mau menyerah dihancurkan," ujar Prigozhin dikutip dari channelnewsasia.com, Kamis (12/1/2023).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengolok-olok klaim itu. Menurutnya, Rusia belum merebut wilayah Soledar dan mengatakan pertempuran masih berlangsung.

"Negara teroris dan para propagandisnya berusaha berpura-pura bahwa bagian dari kota kami Soledar ... adalah semacam milik Rusia. Tapi pertempuran berlanjut," kata Zelensky.

Dalam pernyataan terpisah di Facebook, staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar saat mereka mencoba merebut Soledar dan memutus jalur pasokan Ukraina.

Rusia telah berjuang untuk memperkuat kontrol atas kota tambang garam, yang diyakini akan menjadi keuntungan terbesar Rusia sejak Agustus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper