Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Melulu Salahkan Ukraina, 89 Tentara Rusia Tewas karena Kesalahan Sendiri

Wakil Kepala Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Sergey Sevryukov membeberkan tentang penyebab 89 tentaranya tewas di Makeyevka.
Tnetara Rusia dalam agresi militer di Ukraina./Istimewa
Tnetara Rusia dalam agresi militer di Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 89 tentara Rusia dikabarkan tewas di Makeyevka. Namun dunia tak boleh langsung menyalahkan Ukraina.

Sebab menurut Wakil Kepala Departemen Politik-Militer Utama Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Sergey Sevryukov mengatakan jika tewasnya 89 tentara Rusia tersebut akibat kesalahan sendiri.

Sevryukov menyebut jika penggunaan telepon pribadi oleh personel terpantau dalam jangkauan persenjataan musuh menjadi penyebab utama tragedi di Makeyevka.

Ya, penyebab utama kejadian yang menewaskan 89 tentara Rusia itu adalah aktivasi dan penggunaan besar-besaran telepon pribadi.

“Sudah menjadi jelas saat ini bahwa penyebab utama kejadian itu adalah aktivasi dan penggunaan besar-besaran, bertentangan dengan larangan, telepon pribadi oleh personel yang berada dalam jangkauan alat penghancur musuh," katanya.

Sevryukov menjelaskan bahwa faktor tersebut memungkinkan musuh mengambil alih kendali dengan menentukan titik koordinat lokasi prajurit untuk melakukan serangan rudal.

"Faktor ini memungkinkan musuh mengambil alih kendali dan menentukan koordinat lokasi prajurit untuk melakukan serangan rudal," lanjutnya.

Adapun Sevryukov menambahkan bahwa sebuah komisi yang menyelidiki insiden tersebut sedang berupaya menentukan langkah-langkah yang diperlukan agar tragedi semacam itu tidak terjadi di masa depan.

"Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil saat ini untuk mengecualikan insiden tragis seperti itu di masa depan," kata Sevryukov, seperti dilansir dari TASS, Rabu (4/1/2023).

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 4 rudal Ukraina menghantam barak sementara Rusia di sebuah perguruan tinggi kejuruan di Makeyevka, kota kembar dari ibukota regional Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur.

Sedangkan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebelumnya tidak menyebutkan serangan itu dalam pidato video pada Selasa (3/1/2023). Namun dia mengatakan bahwa Rusia akan melancarkan serangan besar untuk meningkatkan kekayaannya.

"Kami tidak ragu bahwa penguasa Rusia saat ini akan membuang semua yang mereka miliki dan semua orang yang dapat mereka kumpulkan untuk mencoba mengubah gelombang perang dan setidaknya menunda kekalahan mereka," kata Zelensky dalam sebuah video pidatonya.

Adapun Zelensky dengan tegas mengatakan bahwa Ukraina harus menggagalkan skenario Rusia, upaya ofensif baru Rusia harus gagal.

“Kita harus menggagalkan skenario Rusia ini. Kita sedang mempersiapkan ini. Para teroris harus kalah. Setiap upaya ofensif baru mereka harus gagal,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper