Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan peningkatan besar-besaran dalam persenjataan nuklir negaranya, pada Minggu (1/1/2023).
Adapun seruan itu termasuk juga untuk memproduksi senjata nuklir taktis secara massal dan mengembangkan rudal baru untuk serangan balik nuklir.
Baca Juga
Menurut laporan di akhir pertemuan partai di Pyongyang, Kim Jong-un menyerukan peningkatan eksponensial persenjataan nuklir di negaranya tersebut, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (2/1/2023).
Pada laporan itu juga mengatakan bahwa Korea Utara membutuhkan produksi senjata nuklir taktis secara massal dan mengembangkan sistem ICBM (rudal balistik antarbenua) lain yang misi utamanya adalah serangan balasan nuklir cepat.
Adapun ketegangan militer di semenanjung Korea meningkat tajam di tahun 2022, pada saat Korea Utara melakukan uji coba senjata penghancur hampir setiap bulan, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua tercanggihnya.
Militer Korsel mengatakan bahwa uji coba itu menutup tahun pemecahan rekor peluncuran dengan menembakkan 3 rudal balistik jarak pendek pada Sabtu (31/12/2022) pagi.
Selain itu, juga melakukan peluncuran larut malam pada Minggu pukul 2.50 dini hari waktu setempat. Kantor Berita Korut KCNA melaporkan bahwa peluncuran tersebut merupakan uji coba dari beberapa peluncur roket super besar.
Sementara itu, Kim Jong-un mengatakan bahwa senjata itu menempatkan Korea Selatan secara keseluruhan dalam jangkauan serangan yang mampu membawa hulu ledak nuklir taktis.
Peluncuran tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah Seoul meluncurkan jet tempur, saat 5 drone Korea Utara melakukan serangan ke wilayah udara Korea Selatan.