Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantui Resesi, Maruf Amin Minta Warga Tetap Optimistis Sambut 2023

Wapres Ma’ruf Amin menjabarkan 5 alasan yang mendasari agar warga dapat lebih optimistis untuk menyambut 2023, meskipun dunia dihantui resesi.
Wapres Maruf Amin / Setwapres
Wapres Maruf Amin / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjabarkan lima alasan yang mendasari agar masyarakat dapat lebih optimistis untuk menyambut Tahun Baru 2023, walaupun dunia saat ini dihantui resesi

Pertama, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sepanjang 2022 pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.

“Kendati demikian, tetap diperlukan antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama Indonesia,” katanya, dikutip melalui rilis di laman Sekretariat Wapres, Minggu (1/1/2023).

Kedua, dia menyebutkan sektor keuangan Indonesia terus bergerak ke arah yang sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Menurutnya, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan makin kuat dalam menjaga sektor keuangan.

“Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional,” ujarnya.

Ketiga, orang nomor dua di Indonesia ini mengungkapkan bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai bangkit melalui berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Keempat, Ma'ruf Amin mengatakan sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Bahkan, perkembangan pasar modal syariah juga menggembirakan.

Hal tersebut disebutnya terlihat dari Indeks Saham Syariah Indonesia sepanjang 2022 tumbuh 9,4 persen dibandingkan 2021 sekaligus nilai sukuk korporasi meningkat sebesar 20,23 persen. 

Kelima, dia melihat bahwa penanganan kasus Covid-19 terkendali, dan cakupan vaksinasi maupun booster makin luas untuk dilakukan oleh masyarakat Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper