Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara (jubir) Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tegas mendukung Korea Selatan.
Pihak Washington juga sedang mengadakan konsultasi dengan Seoul terkait pesawat tak berawak (drone) Korea Utara yang menyerang wilayah udara Korea Selatan pada Senin (26/12/2022).
"Kami mengetahui laporan penerbangan pesawat tak berawak DPRK (Korea Utara) melintasi garis demarkasi militer, dan kami sedang berkonsultasi erat dengan ROK (Korea Selatan) tentang sifat serangan ini," kata jubir tersebut.
Adapun pihaknya menyadari kebutuhan untuk melindungi daerah teritorial, dan komitmen AS tetap kuat mempertahankan Republik Korea.
"Kami menyadari kebutuhan ROK untuk melindungi integritas teritorialnya. Komitmen AS untuk mempertahankan Republik Korea tetap kuat," lanjutnya.
Menurut laporan militer Korea Selatan pada Senin (26/12/2022) benda tak dikenal terdeteksi di daerah perbatasan provinsi Gyeonggi-do sekitar pukul 10:25 waktu setempat (4:25 waktu Moskow).
Baca Juga
Drone melintasi garis batas militer dan muncul di kota Paju, Gimpo, dan Pulau Ganghwa, menyebabkan penghentian sementara sekitar 30 penerbangan sipil di bandara Seoul.
Republik Korea menanggapi dengan memobilisasi pesawat, helikopter, dan barang-barang penerbangan lainnya, dilansir dari TASS, Selasa (27/12/2022).
Pihak Korea Selatan menanggapi serangan itu dengan mengirimkan peralatan pengintainya sendiri ke zona perbatasan, termasuk di utara garis batas militer. Adapun di antara peralatan Korea Selatan yang terlibat adalah pesawat KAI KT-1 Woongbi.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pesawat itu jatuh karena alasan yang tidak ditentukan sekitar pukul 11:39 waktu setempat (5:39 waktu Moskow).
Terakhir kalinya, drone Korea Utara melanggar perbatasan dengan Korea Selatan yaitu pada tahun 2017.