Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara (Korut) menegaskan sanksi yang tengah digalang Korea Selatan (Korsel) tidak akan menyetop upaya mengembangkan peluru kendali.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (20/12/2022), Korut mengkritik Korsel karena “merusak” pengembangan senjata negara itu, dan menegaskan bahwa sanksi tambahan tidak akan menghentikan program misilnya, kata media pemerintah KCNA.
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengatakan inisiatif negara yang terisolasi itu untuk mengembangkan satelit mata-mata adalah "prioritas mendesak yang terkait langsung dengan keamanan".
Korea Selatan "meneriakkan semacam kerja sama internasional dan berusaha keras untuk menjatuhkan sanksi tambahan pada kami", katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.
"Tetapi dengan hak kami untuk bertahan hidup dan berkembang terancam, mengapa kami takut dengan sanksi yang telah kami lihat berulang kali dan bahkan bukan yang pertama kali, dan mengapa kami berhenti?"
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Pyongyang meluncurkan dua rudal balistik jarak menengah, yang disebutnya sebagai uji "penting" untuk pengembangan satelit mata-mata.