Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Kalau Sistem Bagus, Tak Perlu OTT Lagi!

Luhut mengatakan bahwa kalau sistem sudah berjalan baik dan celah korupsi bisa ditekan, KPK tidak perlu melakukan operasi tangkap tangan (OTT) lagi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, SUMEDANG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali blak-blakan mengenai relevansi Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam pemberantasan korupsi.

Luhut mengaku tidak seutuhnya menolak OTT pejabat yang korupsi. Hanya saja, dia menilai perlunya membangun sistem pemerintahan untuk memperkecil celah korupsi.

"Jadi kalau ada orang mengatakan OTT itu masih perlu, perlu setuju, tapi apakah OTT itu harus terus, menurut saya enggak, kalau sistemnya kita bangun tidak perlu ada OTT lagi, karena siapa yang mau di OTT, ini saya minta ini clear, jangan kita senang melihat orang lain menderita, tetapi kita mencari solusi jangan sampai ada teman-teman kita terjerumus, menjadi pasien OTT tadi," ungkap Luhut, Kamis (22/12/2022).

Luhut menuturkan bahwa OTT tak perlu terjadi jika korupsi bisa dicegah dengan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang baik.

"Ini [SPBE] mimpi kita lama, sekarang mulai banyak berkembang jadi semua kita digitalisasi, jadi kalau kita katakan kemarin kita berharap ke depan makin kecil yang OTT-OTT-an itu," jelasnya 

Implementasi SPBE akan merekam aktivitas transaksi pengadaan pemerintah akan bisa terekam secara digital. Sehingga, sifat "nakal" yang terdapat dalam diri pejabat sebagai manusia bisa dicegah.

"Karena semua sudah terekam digital, jadi jangan terus sok bersih, nggak, kita semua pada dasarnya juga punya sifat nakal kok, makanya ada agama, ada peraturan segala macam," jelas Luhut.

Meski demikian, dalam sambutan acara West Java Digital Services International Festival, 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan Jawa Barat saat ini terus menyempurnakan penerapan pemerintahan berbasis digital.

Sehingga, hal ini yang dikatakan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil yang bisa menjadi solusi dari keinginan Luhut agar menekan OTT.

"Ini mungkin bisa jadi solusi untuk Pak Luhut, dengan sistem di kami yang berbasis digital," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper