Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil pihak-pihak yang sering menyalahkan istana karena gagal membangun kekuatan politik. Pernyataan itu disampaikan saat memberikan pidato pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke 16 Partai Hanura.
Jokowi semula mengajak semua pihak untuk menjaga kondisi politik dan menghindari ujaran kebencian. Namun di tengah pidatonya dia menyoroti adanya pihak-pihak yang sering menyalahkan istana.
Dia kemudian mencontohkan adanya partai yang tidak lolos verifikasi faktual. Kepala negara menuturkan bahwa hak itu sebenarnya masuk dalam kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos, langsung tunjuk-tunjuk, itu istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur. Kekuatan besar intervensi," ujar Jokowi.
Jokowi tidak menyebut dengan jelas siapa sosok yang menuduh istana di balik proses verifikasi faktual tersebut. Namun jika merunut pemberitaan di sejumlah media massa, elite Partai Ummat Amien Rais adalah tokoh yang bicara kencang usai partainya dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Amien Rais pernah menuding bahwa pemerintah ada di balik penggalan Partai Ummat untuk lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024. Menariknya, usai mediasi yang berlangsung pekan lalu, Amien bersikap lebih lunak usai partainya mendapat kesempatan kedua dari KPU.
Baca Juga
Selain soal verifikasi parpol, Jokowi juga sempat menyinggung soal adanya serangan kepada istana jika nanti ada partai politik atau pihak yang gagal koalisi. "Nanti yang dituduh istana, ini istana."
Padahal, kata Jokowi, pihaknya tidak tahu koalisi antar partai antara elite partai politik yang bertemu. "Tetapi yang paling enak itu ya mengkambinghitamkan, menuduh presiden, istana, Jokowi. Paling enak itu."