Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan ada anggapan Istana Negara ikut campur terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diduga curang meloloskan verifikasi faktual tiga partai politik (parpol) dengan cara curang.
Untuk diketahui, KPU meloloskan Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Hal ini terungkap dari para petugas KPU di daerah yang merasa diintimidasi untuk meloloskan ketiga partai itu. Mereka pun menunjuk dua kantor kuasa hukum untuk melayangkan somasi kepada KPU pusat.
“Repotnya urusan lolos dan tidaknya peserta pemilu 2024, itu sebenarnya urusannya KPU. Namun, yang dituduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, [dibilang] Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi,” kata Jokowi saat memberi sambutan di Hari Ulang Tahun Ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022)
Jokowi pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan intervensi tertentu terhadap lembaga tersebut. Apalagi, Kepala Negara meyakini KPU selalu bertindak secara independen.
“Saya itu gak ngerti apa-apa masalah ini. Ini kan total 100 persen urusannya KPU. Bukan urusan siapa-siapa. KPU itu independen. Jadi tidak bisa yang namanya pemerintah itu ikut-ikutan, mengintervensi apalagi, ndak ada,” tuturnya.
Baca Juga
Dia pun mengaku khawatir apabila praktik di lapangan terjadi momen partai politik (parpol) yang gagal koalisi. Kemudian, kegagalan tersebut kembali melibatkan Istana sebagai biang keroknya.
“Karena yang paling enak itu memang mengambinghitamkan menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak. Ada lagi nanti, mungkin untuk pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan. Lah, urusannya apa dengan saya,” ujar Jokowi heran.