Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Situasi Politik Jelang Pemilu 2024 Jangan Memanas

Jokowi meminta agar situasi politik menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak memanas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, (19/12/2022). Youtube Setpres RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, (19/12/2022). Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar situasi politik menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak memanas, apalagi dia mengaku repot menjadi pejabat di Istana Negara, karena seringkali tuduhan tidak berdasar terlayang ke arah mereka.

“Memang repot kami yang duduk di Istana ini, kelihatan tidak ada benernya terus. Orang gampang curiga, nuduh paling gampang ya ke Istana. Tanya saja ke mensesneg,” ujarnya di perayaan puncak Hari Ulang Tahun ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/11/2022).

Dia mengamini bahwa situasi politik mendekati pesta demokrasi 2024 atau pemilu 2024 akan kian memanas, mengingat setiap partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) harus bekerja keras untuk memperoleh dukungan dari para pemilih.

Namun, diimbaunya agar pemilu 2024 mendatang ini benar-benar berjalan dengan damai dan makin berkualitas. Menurutnya, kontestasi politik pada 2024 harus bisa menghindari praktik politisasi agama, SARA, dan politik identitas.

“Semua ingin menyambutnya momen pemilu ini dengan riang gembira. Jangan dibuat tegang dan kelihatan mengkhawatirkan, panas, ini namanya pesta demokrasi kan mestinya senang. Ini momen 5 tahunan mestinya dirayakan dengan semangat sportivitas, menjadi sebuah pertandingan politik yangg sportif,” imbaunya

Lebih lanjut, dia juga menyinggung mengenai pencalonan tokoh untuk maju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 baik sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya, akan banyak figur politik yang ingin maju sehingga saat bersaing di lapangan agar tetap tertib sehingga apabila ada momen yang tak sesuai ekspektasi tidak langsung ditafsirkan sebagai bentuk kecurangan.

“Hati-hati, karena yang pengen ikut Pilpres banyak. Padahal, calonnya tidak ada yang tahu, nanti bisa 4 pasang, 3 pasang, atau 2 pasang. Jadi kalau ada hal-hal yang [tak sesuai ekspektasi] seperti itu marilah bersama berpikir dengan akal sehat. Apakah semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah, itu saja,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper