Bisnis.com, JAKARTA - Ketua komite seleksi Pertahanan Parlemen Inggris akan meningkatkan bantuan militer ke Taiwan guna menghadapi kemungkinan ancaman invasi dari China.
Pihak Inggris bahkan telah membahas terkait program kapal selam di Taiwan saat mengunjungi Taipei pada pekan lalu.
Inggris sama seperti kebanyakan negara lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
Namun demikian, Inggris telah meningkatkan dukungannya untuk Taiwan dalam menghadapi ancaman militer yang terus meningkat dari Beijing.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) ialah sumber senjata asing terpenting Taiwan, perusahaan Inggris telah membantu mengembangkan armada baru kapal selam buatan Taiwan.
Anggota parlemen Inggris, Tobias Ellwood mengatakan bahwa Inggris sangat banyak membantu dan mendukung Taiwan secara militer, baik senjata maupun pembagian intelijen.
Adapun pada bulan lalu, mengingat ucapan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak yang mengatakan bahwa era keemasan hubungan dengan China telah berakhir.
"Saya akan berusaha untuk membawa Komite saya kembali pada bulan Mei untuk melihat ini lebih detail," kata Ellwood, seperti dilansir dari CNA, Senin (5/12/2022).
Ellwood, yang merupakan anggota parlemen senior dari Partai Konservatif yang berkuasa dan mantan menteri pertahanan.
Ia mengatakan dirinya juga telah membahas program kapal selam di Taiwan dalam perjalanannya, tetapi dia perlu belajar lebih banyak tentang hal itu sebelum mengatakan sesuatu secara terbuka.
Selama di Taipei, Ellwood bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, Menteri Luar Negeri Joseph Wu, dan kepala Dewan Keamanan Nasional Taiwan Wellington Koo.
Lebih lanjut, ia mengatakan Inggris harus memiliki interaksi militer dan keamanan yang lebih besar dengan Taiwan.
Menurut sumber keamanan Inggris, sebagian besar dukungan terjadi secara tertutup, dan harus lebih berani dalam mendukung Taiwan secara internasional.
"Inggris telah melangkah maju, lebih dari negara lain, dalam membantu Ukraina. Negara lain kemudian mengikuti. Seharusnya tidak ada yang menghalangi kita melakukan hal yang sama lagi dengan Taiwan," kata Ellwood.
Lebih lanjut, Ellwood mengatakan bahwa ada begitu banyak pelajaran yang bisa diambil, kejatuhan ekonomi dan keamanan membuat banyak pemimpin Barat baru menyadarinya.
"Ada begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari rasa takut kita di Ukraina . Kejatuhan ekonomi dan keamanan secara pribadi membuat banyak pemimpin Barat menyadari kebodohan untuk tidak mencegah invasi sejak awal," lanjutnya.