Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menekan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (17/11/2022) perihal keamanan termasuk soal rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara.
Kishida mengungkapkan kekhawatirannya dalam pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Xi saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan di Bangkok.
Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek saat Xi dan Kishida bersiap untuk bertemu, mengancam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya akan tanggapan militer yang lebih kuat.
Adapun hubungan China dan Jepang kembali memburuk dalam beberapa tahun terakhir, karena Beijing memperkuat militernya, dan memperketat persaingan teritorial.
"Di Korea Utara, saya menyatakan harapan kami bahwa China akan memainkan peran termasuk di Dewan Keamanan PBB," kata Kishida seperti dilansir dari CNA, Jumat (18/11/2022).
Xi hadir di forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok usai dari KTT G20 di Bali, Indonesia.
Baca Juga
Presiden AS Joe Biden mendorong Xi untuk melakukan pendekatan agar bisa mengendalikan aktivitas Korea Utara.
Sebelumnya, Kishida telah mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara, yang rutin dilakukan mulai bulan ini, termasuk rudal balistik antarbenua.
Korea Selatan dan AS telah memperingatkan bahwa mungkin Korea Utara telah bersiap untuk melakukan uji coba nuklir.
Pada pekan lalu, Biden mengadakan pertemuan di Phnom Penh, Kamboja dengan Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol untuk membahas serangan terbaru Korea Utara.
Ketiga pemimpin itu memberi peringatan kepada Korea Utara bahwa setiap uji coba nuklir baru akan ditanggapi dengan tanggapan yang lebih kuat.
Biden mengatakan setelah pembicaraannya dengan Xi pada Senin (14/11/2022), dia meyakini bahwa China tidak ingin Korea Utara meningkatkan ketegangan lebih jauh.