Bisnis.com, JAKARTA - Turki menuduh seorang wanita Suriah pada Senin (14/11/2022) sebagai orang yang menanam bom di Istanbul, yang menewaskan 6 orang.
Pihak Turki juga mengklaim bahwa ada peran Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dalam serangan bom di Istanbul pada Minggu (13/11/2022).
Adapun dua gadis berusia 9 dan 15 tahun menjadi korban tewas dari 6 orang yang dinyatakan meninggal dunia, dan 81 orang lainnya luka-luka.
Bom meledak setelah pukul 4 sore pada Minggu (13/11/2022) di Istiklal Avenue, yang merupakan rumah bagi butik dan konsultan Eropa.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan bahwa pelaku pengeboman di Istanbul telah ditangkap.
"Orang yang menanam bom telah ditangkap," kata Soylu, dalam pernyataan dari kantor berita resmi Anadolu Senin (14/11/2022) pagi.
Lebih lanjut, Soylu menegaskan adanya peran organisasi teroris PKK, yang bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.
"Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK bertanggung jawab," kata Soylu, seperti dilansir dari CNA, Selasa (15/11/2022).
Juru bicara PKK membantah adanya peran kelompoknya terhadap ledakan bom di Istanbul tersebut.
"Tidak ada hubungan antara PKK dan ledakan kemarin di Istanbul," kata juru bicara kelompok PKK itu.
Adapun PKK telah masuk ke dalam daftar hitam oleh Ibu Kota Turki, Ankara dan sekutu barat sebagai kelompok teroris.
Seorang pejabat Turki mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan unit dalam organisasi pemuda yang berafiliasi dengan PKK.
Polisi mengungkap bahwa tersangka utama adalah seorang wanita Suriah yang bekerja untuk militan Kurdi. Total ada sebanyak 46 orang ditahan.
Rekaman polisi yang dibagikan dengan media Turki menunjukkan seorang wanita muda dengan kaus ungu ditangkap di sebuah flat di Istanbul.
Polisi mengungkap namanya, yaitu Alham Albashir dan mengatakan dia ditangkap pada pukul 02:50 di pinggiran kota Istanbul.
Media lokal Turki mengatakan bahwa dia adalah seorang agen intelijen PKK yang terlatih dan berusia 23 tahun.