Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa proklamator kemerdekaan RI, Ir. Soekarno tidak pernah mengkhianati bangsa dan memenuhi syarat gelar kepahlawanan.
Dia melanjutkan bahwa Pemerintah menegaskan sejarah dan gelar pahlawan nasional Bung Karno sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini disampaikannya dalam keterangannya terkait Hari Pahlawan tahun 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/11/2022).
"Pada 1986 pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Ir. Soekarno, dan pada 2012 pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Soekarno. Artinya, Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan," ujar Jokowi, Senin (7/11/2022)
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan kembali sejarah kepahlawanan Bung Karno, terutama terkait Ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno.
Menurutnya, Ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 telah menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final telah dicabut, maupun telah dilaksanakan.
"Hal ini merupakan bukti pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara, baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan, maupun sebagai Kepala Negara di saat bangsa Indonesia sedang berjuang membangun persatuan dan kedaulatan negara," tuturnya.
Baca Juga
Sementara itu, Guntur Soekarnoputra, putra Bung Karno yang mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tersebut.
Menurutnya, meskipun Bung Karno telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, tetapi hingga saat ini masih terjadi upaya de-soekarnoisasi yang berupaya memperkecil peranan dan kehadiran Bung Karno bagi bangsa dan negara.
"Saya rasa dengan adanya penegasan dari Bapak Presiden yang tadi, proses de-soekarnoisasi jilid dua ini sedikit banyak bisa kita redam dan sedikit banyak dapat kita lawan dengan lebih kuat," ujar Guntur.
Lebih lanjut, Guntur menilai bahwa pernyataan Presiden Jokowi juga merupakan penegasan mengenai sosok Bung Karno yang bersih dan tidak patut dituduh terlibat G30S/PKI. Bung Karno, lanjutnya, justru merupakan seorang patriot sejati.
"Di sini ditegaskan lagi dengan adanya penjelasan dari Bapak Jokowi yang ingin membersihkan nama Soekarno bahwa jelas Soekarno bukan PKI dan tidak terlibat dari G30S/PKI dan Soekarno bukan komunis. Soekarno tetap seorang nasionalis sejati, seorang patriot paripurna," tandas Guntur.