Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telan Dana Rp1,56 Triliun, Begini Progres Bangunan Istana Presiden di IKN Nusantara

Pembangunan Istana Presiden dan infrastruktur dasar di kompleks Ibu Kota Nusantara mulai dikebut demi memenuhi target pada tahun 2024.
Petugas proyek di Kawasan Ibu Kota Nusantara memperlihatkan peta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Sabtu (5/11/2022)./JIBI-Edi Suwiknyo
Petugas proyek di Kawasan Ibu Kota Nusantara memperlihatkan peta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Sabtu (5/11/2022)./JIBI-Edi Suwiknyo

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Pemerintah terus mengebut pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. 

Mereka menargetkan tahun 2024 semua infrastruktur dasar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah selesai dibangun. Salah satu proyek yang menjadi prioritas adalah pembangunan Istana Presiden.

Istana Presiden di IKN rencananya berada di blok 101 dengan luas 100 hektare. Bisnis  berkesempatan meninjau lokasi IKN. Sejauh mata memandang hutan tanaman eucalyptus  dan akasia membentang di sepanjang jalan menuju rencana komplek istana negara. 

Jalanan di sekitar IKN juga masih tanah yang dikeraskan dengan batu. Infrastruktur dasar secara umum belum siap. Istana Negara sendiri berada di kawasan yang cukup tinggi di komplek IKN. 

"Kemarin sudah dilelang dan sudah ada pemenangnya. Kompleksnya di sini, istana rencananya akan berada di atas itu," kata Basuki Suwarno, salah satu PPK Darurat dari Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kalimantan Timur, Sabtu (5/11/2022)

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemenang tender Istana jatuh kepada PT PP (Persero) Tbk. Emiten konstruksi berkode PTPP itu memperoleh dua kontrak baru di Ibu Kota Nusantara. 

Dua kontrak itu antara lain  pembangunan bangunan gedung Kantor Presiden Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp1,56 Triliun serta pembangunan bangunan gedung Istana Negara dan lapangan upacara pada kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp 1,34 Triliun. 

PTPP menjadi leader konsorsium dalam pekerjaan dua proyek ini dengan masing-masing porsi sebesar 55 persen.

“Tentunya kami akan memberikan kualitas terbaik sesuai trademark PP dengan mengedepankan inovasi, teknologi dan 
keselamatan di setiap proyek yang kami jalankan.” ucap Bakhtiyar Efendi, Corporate Secretary PTPP.

Tahun 2024 Rampung?

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldiyanto memaparkan bahwa dirinya cukup optimistis dengan target tersebut. Dia memaparkan bahwa pembangunan fasilitas IKN terus dan kemungkinan akan selesai pada tahun 2024.

"Ya optimis, karena kita kerja dua shift supaya bisa mencapai target tercapai," kata Harta di Proyek Bendung Sepaku Semoi, Kalimantan Timur, Sabtu (5/11/2022).

Harya kemudian memperinci sejumlah proyek yang telah berjalan. Bendungan Sepaku Semoi, misalnya, saat ini progres pembuatannya telah mencapai 74 persen. Dia bahkan mengklaim kalau pembangunan bendungan tersebut termasuk yang paling cepat di Indonesia.

"Ini start pada tahun 2020. Sekarang sudah 74 persen. Termasuk yang paling cepat di Indonesia," ujarnya.

Selain proyek bendungan beberapa proyek juga sudah mulai berjalan. Adapun proyek yang dimaksud antara lain pembangunan jaringan pipa sepaku, penyediaan air baku persemaian mentawir, pengendalian banjir DAS Sanggai 1 A, dan pembangunan embung di KIPP.

"Semuanya diperkirakan siap tahun 2024."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper