Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Tragedi Halloween Itaewon: Korban Tewas Jadi 155 Orang

Jumlah korban tewas dalam tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi 155 orang.
Evakuasi korban dalam Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Yonhap
Evakuasi korban dalam Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Yonhap

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban meninggal dalam tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi 155 orang. Dari jumlah tersebut, 26 korban di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

"Seorang wanita Korea berusia 24 tahun dinyatakan meninggal pada pukul 9 malam," ujar pejabat di Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan dikutip dari The Korea Herald, Selasa (1/11/2022).

Dia kemudian mengungkapkan, sebanyak 30 orang masih dalam kondisi serius dan dirawat intensif, sedangkan 122 lainnya mengalami luka ringan.

Sementara itu, dikutip dari The Korea Times, Polisi tidak memperkirakan bahwa korban besar akan terjadi dari perayaan Halloween tahun ini di distrik Itaewon, Seoul tengah, kata seorang pejabat tinggi polisi Senin (31/10/2022). Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi kritik yang berkembang tentang kegagalan mereka untuk mencegah penghancuran massa yang mematikan.

Hong Ki-hyun, kepala Biro Manajemen Ketertiban Umum Badan Kepolisian Nasional, mengakui kegagalan polisi untuk memprediksi kerumunan yang dapat berakibat fatal hingga menimbulkan korban pada pesta Halloween Itaewon.

“Diperkirakan banyak orang akan berkumpul di sana, tapi kami tidak menyangka akan terjadi korban dalam skala besar karena berkumpulnya banyak orang,” kata Hong dikutip dari The Korea Times, Senin (31/10/2022).

Hong mencatat bahwa kerumunan Halloween tahun ini mirip dengan tingkat tahun-tahun sebelumnya atau sedikit lebih besar, meskipun belum dikonfirmasi apakah orang berkumpul pada tingkat yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.

"Saya diberitahu bahwa petugas polisi di tempat kejadian tidak mendeteksi lonjakan massa yang tiba-tiba," ungkap Hong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper