Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis berencana membahas isu pasokan drone oleh Iran ke Rusia dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar pada Rabu (18/10/2022) waktu setempat. Ketiga negara percaya bahwa pengiriman drone kamikaze atau kendaraan tanpa awak melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan.
Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi itu pada tahun 2015, mengodifikasi perjanjian internasional yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi-sanksi.
AS meyakini bahwa drone yang dipasok dari Iran ke Rusia dan digunakan oleh Rusia di Ukraina termasuk di antara senjata yang akan diembargo di bawah resolusi 2231.
Ukraina sebelumnya mengklaim bahwa Rusia telah mendapatkan drone dari Iran, dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Adapun, Ukraina telah mengundang para ahli PBB untuk memeriksa terkait drone dari Iran yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina sebagai bentuk pelanggaran resolusi.
Rusia telah meluncurkan serentetan serangan drone kamikaze atau UAV di Ukraina pada Senin (17/10/2022), yang menghantam infrastruktur energi dan menewaskan lima orang di Ibu Kota Kyiv.
Baca Juga
Pihak Ukraina mengatakan bahwa serangan berasal dari drone Shahed-136 buatan Iran dengan amunisi yang meluncur menuju target sebelum drone jatuh dengan kecepatan tinggi dan meledak saat terjadi benturan.
Kyiv pada Selasa (18/10/2022), memutuskan hubungan dengan Iran karena penggunaan drone tersebut.
Teheran membantah telah memasok drone ke Moskow dan Kremlin belum berkomentar. Washington mengatakan bantahan Iran adalah sebuah kebohongan.
"Kami ingin mengundang para ahli PBB untuk mengunjungi Ukraina pada kesempatan sedini mungkin untuk memeriksa UAV asal Iran yang ditemukan untuk memfasilitasi implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB 2231," kata Duta Besar Ukraina untuk PBB dalam sebuah surat yang didistribusikan kepada anggota Dewan pada Selasa (18/10/2022).
Surat bertanggal 14 Oktober 2022, menyebutk pada akhir Agustus pesawat tak berawak seri Shahed dan Mohajer telah dipindahkan ke Rusia.