Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Bantah Provokasi Jokowi untuk Keluarkan NasDem dari Kabinet

Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak pernah memprovokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle kabinet.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara tanam pohon dan tebar benih ikan di Waduk Rawa Lindung, Pesanggrahan, Jakarta, Minggu (21/3/2021)./Antararn
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara tanam pohon dan tebar benih ikan di Waduk Rawa Lindung, Pesanggrahan, Jakarta, Minggu (21/3/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak pernah memprovokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeluarkan Partai NasDem dari kabinet atau reshuffle kabinet.

Hasto menyatakan hal tersebut untuk menampik tudingan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menyatakan ada pihak yang coba desak Jokowi untuk mengeluarkan partainya dari koalisi pemerintahan.

“PDI Perjuangan kan enggak pernah memprovokasi Presiden,” ujar Hasto kepada awak media di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Sebelumnya, Surya Paloh mengaku bahwa partainya kerap kali menerima desakan untuk segera mundur dari koalisi pemerintahan Jokowi. Meski begitu, dia mengatakan hal tersebut sebagai tantangan.

"Ada yang desak kita minta Presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan. Itu lah tantangan, itu yang kita hadapi," terang Surya dalam peluncuran program NasDem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Saat dihubungi di waktu berbeda, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali  mengatakan pihak yang dimaksud Surya Paloh merupakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Lah, kok siapa? Apa tidak jelas pernyataan Hasto kemarin, secara eksplisit mengatakan NasDem sudah tidak sejalan dengan pemerintahan gara-gara mencalonkan Anies kan?” ujar Ali saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/10/2022).

Dia mengatakan pihaknya akan mempermasalahkan jika ada yang coba memprovokasi Jokowi untuk mengganti menteri yang berasal dari NasDem. Apalagi, lanjut Ali, alasannya hanya karena NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Dia mencontohkan pernyataan Hasto yang menyebutkan ‘yang biru’ sudah lepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena punya capres sendiri.

“Artinya tuduhan-tuduhan, itu mencoba memprovokasi Pak Presiden ya untuk kemudian memberikan ‘punishment’ lah kepada NasDem, kader Partai Nasdem kan,” jelas Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper