Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, bahwa TGIPF tengah memeriksakan gas air mata yang menjadi salah satu barang bukti tragedi Kanjuruhan.
Mahfud menyampaikan, bahwa pemeriksaan untuk mengetahui tingkat kebahayaan gas air mata yang ditembakkan kepada para suporter Arema FC, bagi kesehatan. Terlebih, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) juga menemukan fakta bahwa sejumlah gas air mata bahkan telah kedaluwarsa.
"Bukti-bukti penting yang didapatkan dari lapangan saat ini sedang dikaji dan sebagian juga sedang diperiksakan di laboratorium, misalnya menyangkut kandungan gas air mata," tutur Mahfud dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (12/10/2022).
TGIPF juga masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa gas air mata lainnya, untuk mengetahui apakah cairan tersebut telah kadaluwarsa atau tidak.
Sementara itu, mulai hari ini, Ketua TGIPF itu menyebut pihaknya akan melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi sebagai hasil dari pengusutan kasus Kanjuruhan. Laporan tersebut, katanya, diharapkan dapat diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10/2022).
"Dulu, presiden mengatakan kalau bisa 2 minggu, kami Insyaallah lebih cepat lagi, yakni 10 hari saja. Artinya Jumat ini sudah bisa diserahkan."