Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya punya kepentingan dalam penunjukan calon panglima TNI pengganti Andika Perkasa yang segera memasuki pensiun.
Hasto menjelaskan, bahwa PDIP memiliki kepentingan untuk menjaga kedaulatan negara. Apalagi saat ini situasi geopolitik global cenderung panas akibat pepeangan di Eropa maupun ketegangan di Laut China Selatan.
"Kepentingan PDIP di dalam menjalankan politik pertahanan tersebut karena tantangan geopolitik nyata. Siapa yang menyangka ada perang Rusia-Ukraina, siapa yang menyangka saat itu ada aksi bilateral Amerika Serikat terhadap Irak, apalagi ada ketegangan di laut Tiongkok Selatan di Selat Taiwan," jelas Hasto kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (9/10/2022).
Dia menilai, untuk mengatasi segala macam ancaman geopolitik tersebut, Indonesia memerlukan seorang panglima TNI yang kompeten. Menurutnya, seorang panglima TNI harus paham situasi geopolitik dunia.
"Tentu saja kita memerlukan adanya panglima TNI yang visioner, yang memahami jati diri TNI, tetapi juga memiliki suatu visi bagaimana membangun kekuatan pertahanan dengan cara pandang geopolitik," ujar Hasto.
Dia menambahkan, seorang panglima TNI juga harus kemampuan membangun diplomasi pertahanan dunia. Dengan begitu, Indonesia dapat terlibat dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Meski begitu, Hasto menegaskan bahwa penunjukan panglima TNI merupakan hak Presiden Joko Widodo alias Jokowi. PDIP, akan selalu tunduk dengan keputusan Jokowi.
"PDIP sebagai parpol pengusung utama akan memberikan dukungan dan kami percaya Bapak Jokowi akan memgambil keputusan yang terbaik dan masih ada waktu di dalam mengkaji secara mendalam siapa yang akan diusulkan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan pensiun pada Desember 2022. Oleh sebab itu, nama-nama pengganti Jenderal Andika mulai banyak dibicarakan.
