Bisnis.com, JAKARTA — Kebakaran besar terjadi di Kerch, jembatan rel antara semenanjung Krimea dan Rusia pada Sabtu dini hari (8/10/2022).
Jembatan Kerch merupakan penghubung antara Krimea ke Rusia, dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018, empat tahun setelah Moskow secara ilegal mencaplok Krimea.
Hingga saat ini belum diketahui secara jelas penyebab terbakarnya jembatan tersebut. Seorang ahli bahan peledak mengatakan bahwa kebakaran itu mungkin bukan disebabkan oleh rudal.
“Kurangnya kerusakan akibat ledakan/fragmentasi di permukaan jalan menunjukkan bahwa senjata yang dikirim tidak digunakan melalui udara," katanya, melansir BBC, Sabtu (8/10/2022).
Dia mengatakan, ada kemungkinan bahwa serangan yang direncanakan dengan baik dari bawah mungkin menjadi penyebab terbakarnya jembatan Kerch.
Sebagai informasi, Jembatan Kerch sangat simbolis bagi Rusia dan merupakan rute pasokan logistik penting bagi pasukan Rusia di Krimea dan di Ukraina Selatan yang diduduki Rusia.
Jembatan Kerch sendiri dikatakan menjadi target utama bagi pasukan Ukraina yang telah menyerang logistik Rusia. Adapun lebih dari 100 mil atau sekitar 160 kilometer jembatan tersebut dikuasai oleh Ukraina.
Seorang penasihat kepala Krimea, yang dikutip oleh agen negara Rusia Ria Novosti, mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk memadamkan api. Lalu lintas di jembatan itu telah dihentikan untuk sementara waktu.
Diberitakan sebelumnya, seorang saksi mata mendengar suara ledakan sekitar pukul 06.00 waktu setempat, ketika sebuah kereta api sedang melintasi jembatan. Kereta tersebut diketahui membawa tangki bahan bakar.