Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan relokasi Monumen Tritura 66, Rabu (5/10/2022). Monumen tersebut dipindahkan dari Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan ke Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Anies mengatakan bahwa efektivitas monumen tersebut sebelumnya kurang terlihat saat berada di Jalan HR Rasuna Said.
Padahal menurutnya monumen tersebut mengenang gerakan mahasiswa angkatan 1966 dalam peristiwa Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
"Di pemerintahan itu memang proses itu mengikuti seluruh prosedur bukan lambat tapi pelan. Kalau lambat itu tidak sesuai target ya, Kalau pelan itu memang mengikuti proses yang bertahap," katanya.
Anies mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah bekerjasama dalam proses relokasi tersebut. Tidak lupa dia juga memberikan terimakasih kepada para aktivis pada masa lampau khususnya mahasiswa angkatan tahun 1966.
"Bagi semua yang sudah mendahului kita semua dan bagi Bapak Ibu semuanya yang saat ini Alhamdulillah masih terus bisa sama-sama."
Sekilas Tentang Tritura
Tritura adalah singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat kepada pemerintahan Soekarno sekitar tahun 1966. Demonstrasi Tritura digerakkan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI. Demonstrasi itu juga merupakan salah satu pemicu tumbangnya kekuasaan Soekarno usai peristiwa G30S 1965.
Sesuai dengan namanya, Tritura berisi tiga tuntutan kepada pemerintah. Pertama, pembubaran Partai Komunis Indonesia.
Sekadar informasi, narasi militer usai G30S menempatkan PKI sebagai pelaku utama pembantaian terhadap jenderal Angkatan Darat. KAMI terdiri dari eksponen mahasiswa yang anti komunis.
Kedua, rombak kabinet Dwikora. Ketiga, turunkan harga pangan. Harga pangan menjelang suksesi pemerintahan dari Soekarno ke Soeharto melonjak cukup tinggi. Indonesia mengalami hiper inflasi yang mengakibatkan krisis ekonomi yang cukup akut.
Intinya Tritura adalah sebuah gerakan yang menuntut perbaikan ekonomi dan politik. Imbas dari gerakan ini adalah terbitnya Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar yang menjadi titik balik dalam perjalanan politik Soekarno.
Soeharto naik dan kelak menjadi pembuka jalan bagi berdirinya rezim militer Orde Baru.
Didukung Akbar Tanjung
Akbar Tanjung mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Dia mengaku bangga Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi bakal capres. Akbar Tanjung adalah salah satu mahasiswa yang terlibat dalam gerakan Tritura.
"Saya bangga bahwa beliau menjadi capres pada Pemilu 2024 yang akan datang. Saya mendukung beliau," kata Akbar Tanjung dalam acara peresmian Relokasi Monumen 66 dari Jalan HR Rasuna ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Akbar Tanjung hadir sebagai Ketua Dewan Kehormatan Angkatan 66. Dia menyebut, bahwa Anies berpeluang kuat untuk menjadi presiden.
Hal tersebut berkat prestasi Anies dalam kepemimpinannya selama ini.
"Beliau orang pintar, seorang akademisi tapi juga seorang yang betul memiliki kepemimpinan yang jauh depan. Lebih tepat lagi bahwa beliau akan menjadi presiden," tandasnya.
