Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Loyalis Trah Soekarno di Balik Pembentukan Dewan Kolonel PDIP

Pembentukan Dewan Kolonel ingin memastikan keluarga garis keturunan Soekarno tetap memimpin PDIP.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Puan Maharani (kiri)./Antara
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Puan Maharani (kiri)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah loyalis Puan Maharani di DPR membentuk sebuah tim bernama Dewan Kolonel. Tim ini dibentuk untuk menyukseskan langkah putri Megawati Soekarnoputri itu menjadi calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024.

Koordinator Dewan Kolonel Trimedya Panjaitan mengatakan, alasan pembentukan tim tersebut agar PDIP tak bernasib sama seperti Partai Golkar. Menurutnya, anggota Dewan Kolonel ingin memastikan keluarga garis keturunan Soekarno tetap memimpin PDIP.

“Kita khawatir kalau bukan darah Bung Karno ini, nasib keluarga Bung Karno sama seperti nasib keluarga Soeharto di Golkar. Itu juga ada kekhawatiran. Liat saja keluarga Pak Harto di Golkar kan seperti apa, padahal [Soeharto] yang dirikan Golkar dari nol,” ujar Trimedya kepada awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (21/9/2022).

Sejak awal dibentuk, pecah dari PDI Soerjadi, PDIP memang selalu lekat dengan garis keturunan Soekarno. Bahkan, hingga saat ini, PDIP masih dimpimpin oleh Megawati Soekarnoputri, yang notabene salah satu anak biologis dari Soekarno.

Trimedya merasa, jika bukan keturunan Soekarno yang memimpin PDIP, partai terbesar di Indonesia itu akan gampang dikendalikan oleh orang luar. Oleh sebab itu, mereka ingin menaikkan elektabilitas Puan untuk menjadi capres dan akhirnya mengganti Megawati sebagai ketua umum PDIP.

“Kami merasa kalau bukan trah Sukarno, gampang dikendalikan partai ini. Kami juga tidak ikhlas kalau sampai jadi seperti keluarga Soeharto di Golkar. Itu dasarnya,” jelas anggota Komisi III DPR tersebut.

Trimedya mengungkapkan, ide pembentukan Dewan Kolonel berasal dari mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini jadi politisi PDIP, Johan Budi. Trimedya sendiri mengajukan diri sebagai koordinator Dewan Kolonel. Dia menjelaskan, anggota Dewan Kolonel terdiri dari anggota fraksi PDIP di masing-masing komisi DPR.

“Semua dimulai dari Komisi I sampai XI. Apa yang bisa kita lakukan setiap komisi kita lakukan. Di dapil [daerah pemilihan] juga,” ujar Trimedya saat dijumpai awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Berikut 12 daftar anggota Dewan Kolonel menurut Trimedya:

  1. Johan Budi, sebagai pencetus.
  2. Dede Indra Permana, yang sudah dipindahkan ke Komisi III, sehingga kemungkinan digantikan oleh Sturman Panjaitan, sebagai wakil dari Komisi I
  3. Junimart Girsang, sebagai wakil dari Komisi II
  4. Trimedya Panjaitan, sebagai wakil dari Komisi III sekaligus koordinator
  5. Riezky Aprilia, sebagai wakil dari Komisi IV
  6. Lasarus, sebagai wakil dari Komisi V
  7. Adi Satriyo Sulistyo, sebagai wakil dari Komisi VI
  8. Dony Maryadi Oekon, sebagai wakil dari Komisi VII
  9. My Esti Wijayati, sebagai wakil dari Komisi VIII
  10. Abidin Fikri, sebagai wakil dari Komisi IX
  11. Agustin Wilujeng, sebagai wakil dari Komisi X
  12. Hendrawan Supratikno, sebagai wakil dari Komisi XI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper