Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia vs Ukraina masih terus bergulir hingga hari ke 204. Diberitakan bahwa orang nomor satu di Ukraina, Volodymyr Zelensky terlibat dalam kecelakaan mobil di Kyiv. Namun dipastikan bahwa kondisinya baik-baik saja dan tidak mengalami luka parah.
Peristiwa tersebut diduga terjadi usai dirinya bertolak dari daerah di sekitar Kharkiv. Kendati informasinya banyak dicari, juru bicara Serhii Nykyforov tidak memberikan informasi lanjutan mengenai kapan dan dimana pastinya kecelakaan tersebut terjadi.
Namun yang jelas, dalam sebuah postingan Serhii di laman Facebooknya pada Kamis (15/9/2022) dirinya menyampaikan bahwa kejadian tersebut akan segera dilakukan penyelidikan.
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke 2014 seperti dilansir dari The Guardian pada kamis (15/9/2022):
- Presiden Zelensky Terlibat Kecelakaan Usai Melakukan Kunjungan ke Izium
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terlibat dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di ibu kota Kyiv. Secara lebih lanjut dilaporkan bahwa kondisinya baik-baik saja tidak mengalami terluka parah. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicaranya dalam sebuah posting Facebook pada Kamis pagi (15/9/2022).
Serhii Nykyforov, yang tidak menyebutkan kapan kecelakaan itu terjadi mengatakan bahwa mobil Zelensky bertabrakan dengan kendaraan pribadi.
"Presiden diperiksa oleh dokter, tidak ada luka serius yang ditemukan," katanya, seraya menambahkan kecelakaan itu akan diselidiki. Petugas medis yang menemani Zelensky memberikan bantuan darurat kepada pengemudi mobil pribadi dan telah berhasil memboyongnya ke dalam ambulans.
- Kecelakaan Diduga Terjadi tak lama Setelah Zelensky Sampaikan Pidato Malamnya
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi setiap malam, Zelensky dalam video yang diposting tak lama setelah kecelakaan itu sebelumnya mengatakan bahwa dirinya baru saja kembali dari daerah sekitar Kharkiv dan menambahkan bahwa hampir seluruh wilayah di Ukraina sudah tidak lagi diduduki oleh Rusia.
Sebelumnya, Ukraina berhasil mengklaim kembali wilayahnya setelah para militernya berhasil melancarkan serangan balasan kilat untuk mengusir pasukan Rusia. Dan dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan buah dari strategi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Setelah mengunjungi kota Izium yang dibebaskan, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali sekitar 8.000 km persegi (3.100 mil persegi) wilayah.
- Kemenhan Umumkan Temuan Bilik Penyiksaan yang Didirikan Rusia
Kementerian pertahanan Ukraina menemukan apa yang diyakini para pejabatnya sebagai "ruang penyiksaan" yang digunakan oleh pasukan Rusia untuk menahan tahanan Ukraina di kota Balakliia. Namun, beberapa penduduk Balakliia memberikan kesaksian bahwa mereka memiliki sedikit interaksi dengan pasukan Rusia, yang sebagian besar tinggal di tepi kota, dan tidak pernah mengalami tindakan penyiksaan yang dimaksud.
Di samping itu departemen investigasi polisi nasional, mengatakan bahwa sebanyak 40 orang telah ditahan selama pendudukan. Seorang warga mengatakan kepada BBC bahwa dia ditahan oleh orang Rusia di kantor polisi kota selama lebih dari 40 hari dan disiksa dengan sengatan listrik.
- Jerman Kembali Kirimkan Pasokan Amunisi untuk Rusia
Jerman telah mengirimkan empat lagi senjata anti-pesawat Gepard dan 65 lemari pendingin ke Ukraina. Hal tersebut disampaikan oleh pemerintah Jerman yang mengumumkannya pada hari Rabu (14/9/2022). Empat unit tambahan tersebut menjadikan jumlah total unit Gepard yang disediakan oleh Jerman ke Ukraina menjadi 24 unit.
- Kremlin Masih Tutup Mulut Terkait Kekalahannya atas Ukraina
Pihak Kremlin kini tengah bekerja untuk membersihkan kembali reputasi Putin dari setiap pertanyaan mengenai kekalahan yang Rusia dalam mempertahankan Izium. Alih- alih menyalahkan hilangnya hampir semua oblast Kharkiv yang diduduki, para penasihat militer tersebut justru menyatakan diri kurang dibekali informasi.
Menurut Institute of the Study of War, dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh beberapa media massa, institut tersebut mengatakan bahwa para pejabat Kremlin dan propaganda media pemerintah secara ekstensif tengah mendiskusikan alasan kekalahan Rusia di oblast Kharkiv.
Hal tersebut seakan menjadi sebuah perubahan nyata dari pola pelaporan mereka sebelumnya tentang keberhasilan Rusia yang dilebih-lebihkan atau dibuat-buat dengan detail yang terbatas.
- Ukraina Berhasil Rebut Kemenangan, Pertanda Perang Usai?
Sekretaris jenderal PBB mengatakan bahwa prospek perdamaian di Ukraina saat ini dilihat masih sangat minim. Pada hari Rabu (14/9/2022) setelah percakapan telepon dengan Vladimir Putin, Sekjen PBB tersebut mengatakan bahwa "Saya merasa kita masih jauh dari perdamaian. Saya akan berbohong jika saya mengatakan itu bisa terjadi segera," jelas Guterres.
- Disentil Kanselir Jerman, Putin Masih Yakin Bahwa Serangannya ke Ukraina Merupakan Pilihan Tepat
Putin masih meyakini bahwa serangan yang dilakukan oleh negaranya terhadap Ukraina merupakan pilihan yang benar dan tepat. Sebelumnya, kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan pandangannya terkait invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina kepada Vladimir Putin melalui sambungan telepon selama 90 menit.
“Sayangnya, saya tidak dapat memberitahu Anda bahwa kesan yang telah berkembang mengenai perang ini adalah kesalahan,” kata Scholz dalam konferensi pers.
- Rudal Rusia Kembali Porak Porandakan Infrastruktur Ukraina
Delapan rudal Rusia yang menghantam Kryvyi Rih pada Rabu (13/9/2022) dilaporkan bergerak menggunakan struktur hidrolik yang menyebabkan kerusakan cukup besar sehingga permukaan air sungai Inhulets naik dan menjadi ancaman serius bagi kota.
Hal ini sejalan dengan kekhawatiran Ukraina bahwa Rusia akan terus menargetkan infrastruktur Ukraina sebagai balasan atas keberhasilannya merebut kembali wilayah pendudukan. Kryvyi Rih adalah kota asal Zelensky.
- Pasukan Rusia Kembali Bertolak ke Kremina
Serhiy Hadai, selaku gubernur wilayah Luhansk mengatakan bahwa pasukan militer Rusia telah kembali ke Kreminna, sebuah kota di wilayah Luhansk yang sebelumnya sempat diduduki Rusia dan sudah benar-benar kosong kemarin.
Diberitakan, pasukan militer Rusia telah meruntuhkan bendera Ukraina yang dikibarkan oleh partisan lokal untuk merayakannya. Kemarin, situasi serupa terjadi di Svatove yang mana pasukan Rusia kembali mencoba duduki beberapa wilayah di Ukraina setelah beberapa waktu mereka hengkai. Untuk diketahui, pasukan Rusia juga telah meninggalkan Starobilsk, kota lain di wilayah Luhansk.