Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdana Menteri Andersson Mundur, Ulf Kristersson Siap Jadi Pemimpin Baru Swedia

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson akan mundur menyusul kekalahan partai pimpinannya dalam Pemilu yang digelar pada Minggu (11/9/2022).
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson./Istimewa
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Swedia, Magdalena Andersson mengatakan akan mundur menyusul kekalahan partai pimpinannya dalam pemilihan umum (Pemilu) yang digelar pada Minggu (11/9/2022).

Partai koalisi kiri-tengah pimpinan Magdalena Andersson hampir dipastikan akan kalah tipis dari blok partai sayap kanan dengan perbandingan 176 kursi berbanding 173 setelah 99 persen suara dihitung.

Pemimpin partai moderat Ulf Kristersson sekarang bersiap untuk membentuk pemerintahan.

Blok tersebut mencakup Partai Demokrat Swedia, sebuah partai sayap kanan yang telah berkampanye melawan meningkatnya aksi penembakan oleh geng bersenjata. Namun, hasil akhir Pemilu masih harus dikonfirmasi setelah penghitungan ulang, yang merupakan praktik standar di Swedia.

Akan tetapi, Andersson telah menerima kekalahan pada konferensi pers kemarin dan mengatakan dia akan secara resmi mengundurkan diri pada hari ini, Kamis (15/9/2022).

"Di parlemen, mereka memiliki keunggulan satu atau dua kursi. Ini mayoritas tipis, tapi mayoritas," katanya seperti dikutip BBC.com, Kamis (15/9/2022).

Kampanye Pemilu yang ketat didominasi oleh isu geng, masalah imigrasi dan integrasi serta kenaikan harga listrik.

Andersson adalah PM wanita pertama di negara Nordik itu ketika dia mulai menjabat tahun lalu sekaligus jadi wanita pertama jadi PM Swedia dua kali.

Kini dia telah disingkirkan oleh blok sayap kanan empat partai yang terdiri dari Demokrat Swedia, Partai Moderat, Demokrat Kristen, dan partai Liberal.

Hasil Pemilu legislatif kali ini adalah titik balik penting bagi politik Swedia. Partai Demokrat Swedia pernah diperlakukan sebagai paria oleh partai politik lainnya, tetapi sekarang telah memenangkan sekitar 20 persen suara.

Partai itu berjanji untuk "membuat Swedia aman lagi" dengan membawa hukuman penjara yang lebih lama dan membatasi imigrasi.

Akan tetapin pemimpin partai, Jimmie Akersson tidak akan menjadi perdana karena dia tidak mendapat dukungan penuh dari keempat partai tersebut. Sebaliknya, Ulf Kristersson, pemimpin partai Moderat mengatakan dia akan mulai membentuk pemerintahan.

"Saya siap melakukan semua yang saya bisa untuk membentuk pemerintahan baru, stabil dan kuat untuk seluruh Swedia dan semua warganya," kata Kristersson.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper