Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Sayap Kanan Swedia Berpotensi Menangkan Pemilu Legislatif

Masa depan Swedia di ujung tanduk saat kelompok sayap kanan yang dipimpin Partai Demokrat menjadi partai terbesar kedua.
Bendera Swedia. /www.i60.cz
Bendera Swedia. /www.i60.cz

Bisnis.com, JAKARTA - Masa depan Swedia berada di ujung tanduk saat negara itu menunggu penghitungan suara akhir dalam pemilihan umum pada Minggu (11/9/2022) setelah kelompok sayap kanan yang dipimpin oleh partai Demokrat Swedia kini menjadi partai terbesar kedua dan memegang posisi paling tipis mayoritas.

Dengan 95 persen suara yang telah dihitung, blok sayap kanan berada di posisi raihan suara 49,7 persen, sementara empat partai sayap kiri, termasuk Partai Sosial Demokrat yang berkuasa, mencapai 49 persen.

Gambaran terakhir akan muncul pada Rabu (14/9/2022), setelah suara warga Swedia yang tinggal di luar negeri dan beberapa orang yang memilih lebih awal dihitung.

Sebelumnya, hasil jajak pendapat menunjukkan partai sayap kanan diperkirakan menang, mengalahkan partai sayap kiri pimpinan Perdana Menteri Magdalena Andersson.

Pemungutan suara itu menunjukkan mayoritas satu kursi di parlemen untuk partai-partai sayap kanan. Sedangkan dalam Pemilu pada 2018, tiga kursi berpindah tangan pada penghitungan akhir.

Bukti dari Pemilu sebelumnya tidak menunjukkan pola bagaimana pemungutan suara yang terlambat ini dapat mempengaruhi hasil, menurut seorang peneliti kepada situs media Thelocal.se.

Harian liberal Dagens Nyheter menganalisa, bahwa blok kanan memiliki “peluang bagus” untuk mempertahankan keunggulannya.

Arus utama politik Swedia Tenggah mengkaji kembali kegagalan nyata dari strategi mereka untuk mengadopsi posisi Demokrat Swedia (SD) tentang kejahatan dan kebijakan imigrasi dalam upaya untuk memenangkan kembali pemilih dari sayap kanan.

Partai-partai yang memiliki tingkat jumlah Pemilu yang berbeda-beda dan bekerja sama dengan sayap kanan semuanya mengalami penurunan dukungan.

Partai moderat kanan-tengah mengalami penurunan suara menjadi 19,1 persen, Demokrat Kristen dan Liberal juga kehilangan bagian, sementara suara SD tumbuh tiga poin menjadi 20,6 persen.

 “Partai Moderat tidak percaya pemilih akan tetap dengan SD jika Moderat bergeser ke kanan dalam hal kebijakan imigrasi dan kejahatan,” kata Mikael Gilljam, seorang profesor politik di Universitas Gothenburg seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (13/9/2022).

Pemimpin partai moderat, Ulf Kristersson, calon perdana menteri, menghabiskan Senin (12/9/2022) sore bertemu dengan para pemimpin partai lainnya di blok sayap kanan. Namun, mereka tetap diam dalam menghadapi ketidakpastian atas hasil akhir Pemilu.

Sedangkan pemimpin SD, Jimmie kesson, berkata: “Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan lagi.”

 Namun, tokoh SD terkemuka mengisyaratkan bentrokan yang akan datang dengan mitra blok mereka dalam hal negosiasi untuk membentuk pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper