Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Tolak Penaikan Harga BBM: Bukan Solusi!

Demokrat tegas menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang resmi berlaku per hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. 
Demokrat Tolak Penaikan Harga BBM: Bukan Solusi!. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Demokrat Tolak Penaikan Harga BBM: Bukan Solusi!. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat tegas menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang resmi berlaku per hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. 

Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo menyampaikan bahwa kenaikan harga bukanlah satu solusi dari penyelesaian melonjaknya nilai subsidi sepanjang 2022. 

"Pemerintah tetap harus melakukan pekerjaan rumah yaitu dengan mengendalikan penyaluran bbm bersubsidi kepada yang pihak yang berhak. Kenaikan bukanlah solusi yang dikehendaki rakyat," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022). 

Pasalnya, pengumuman kenaikan harga dilakukan pada siang hari akhir pekan di tengah kegiatan ekonomi berlangsung. Selain itu, pemerintah juga baru saja menurunkan harga beberapa jenis BBM pada 1 September mengingat saat ini harga minyak dunia telah turun ke bawah US$100 per barel. 

Faktanya, menurut Suhartono, inflasi yang sudah turun pada Juli 2022 akan kembali mengalami kenaikan yang berimbas pada lonjakan harga pangan. 

Kenaikan harga Pertalite dan Solar akan mempengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah karena mereka akan mulai menahan belanjanya. Penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul, serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target. 

Untuk itu, Suhartono yang mewakili Demokrat mengungkapkan bahwa akan terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dalam penyaluran subsidi bbm agar semakin tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran yang ada. 

 

“Kami Partai Demokrat bersama dengan rakyat, sudah menyampaikan aspirasi rakyat yaitu tidak menaikkan harga BBM. Jika suara aspirasi rakyat tidak didengarkan oleh pemerintah, maka bagaimana rakyat dapat sejahtera,” tegasnya. 

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah berupaya kuat melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Bahkan, Jokowi mengakui ingin menjaga harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi.

“Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,2 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi,” katanya dalam siaran resminya secara virtual, Sabtu (3/9/2022). 

Menurutnya, keputusan untuk menaikkan harga BBM subsidi merupakan hal yang sulit dan opsi terakhir yang akan dilakukan pemerintah. Tetapi, beban subsidi yang terus meningkat memaksa pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM sehingga harga BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper