Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Vaksinasi Kembali Akhir Tahun, Antisipasi Varian Baru Covid-19?

Presiden Jokowi meminta Kementerian Kesehatan kembali menggelar vaksinasi Covid-19 pada akhir 2022.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kementerian Kesehatan agar menggelar vaksinasi Covid-19 kembali pada akhir 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi akan diprioritaskan bagi golongan masyarakat yang memiliki tingkat imunitas yang rendah.

"Tadi kami diskusi dan arahan Bapak Presiden, nanti rencananya pada akhir tahun, kami [Kemenkes] akan melakukan vaksinasi [kembali]. Terutama diarahkan bagi golongan yang memang imunitasnya rendah," ujarnya, dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (24/8/2022).

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan vaksinasi tersebut Kemenkes akan melakukan sero survei terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melihat lagi daerah-daerah mana yang masyarakatnya sudah menurun kadar imunitasnya.

Selain itu, sero survei juga bertujuan mencari tahu individu golongan mana saja yang kadar imunitasnya sudah turun.

Tidak hanya itu, Budi menjelaskan jika Kemenkes mengistilahkannya sebagai vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan imunitas populasi dalam menghadapi potensi gelombang berikutnya.

"Nanti kami akan sangat selektif memilih daerah-daerah yang memang imunitasnya rendah. Karena sebelumnya kita akan melakukan sero survei dulu," katanya.

Penyebabnya, dia menilai kebijakan vaksinasi kembali ini dipilih karena hasil riset sudah menunjukkan penyebab penularan Covid-19 di Indonesia saat ini cukup landai.

"Karena memang ya tinggi sekali ya imunitas populasi masyararakat Indonesia. Jadi 98,5 persen masyarakat sudah memiliki kadar proteksi 2.000 unit/mililiter," kata Budi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper