Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ferdy Sambo Intervensi Penanganan TKP Pembunuhan Brigadir J

Kapolri mengatakan bahwa penanganan kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan secara tidak profesional sejak olah TKP karena intervensi Ferdy Sambo.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membawa Timsus kasus pembunuhan Brgadir J ke Komisi II DPR RI dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang berlangsung hari ini, Rabu (24/8/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membawa Timsus kasus pembunuhan Brgadir J ke Komisi II DPR RI dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang berlangsung hari ini, Rabu (24/8/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penanganan kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan secara tidak profesional sejak olah tempat kejadian perkara (TKP) karena intervensi Ferdy Sambo.

“Olah TKP dan pemeriksaan yang dilakukan Polres Jaksel telah mendapatkan intervensi dari saudara FS, sehingga proses penyidikan dan olah TKP yang dilaksanakan menjadi tidak profesional," tutur Listyo saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, penjelasan yang dilayangkan oleh mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menyesuaikan dengan hasil temuan penyelidikan yang telah diintervensi Ferdy Sambo tersebut.

"Narasi yang disampaikan Kapolres secara umum menjelaskan bahwa penanganan peristiwa di Duren Tiga telah sesuai prosedur dan kronologi diawali dengan terjadinya pelecehan terhadap P (Putri Candrawathi)," ujarnya.

Sempat diketahui, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan bahwa dalam kejadian tersebut kedua anggota yang saling baku tembak menggunakan senjata jenis Glock 17 dan HS.

“(Bharada E) menggunakan Glock 17 magasen 17 butir peluru, Brigadir J 16 peluru magasen dan senjata jenis HS,” tutur Budhi di Polres Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Budhi juga menjelaskan jika peluru yang keluarkan oleh Bharada E hanya lima butir, karena terlihat dari peluru yang tersisa ada 12 butir. Sedangkan peluru yang tersisa dari Brigadir J ada sembilah butir peluru.

Sebelumnya, Brigadir J atau Yosua tewas dalam dugaan aksi baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di daerah Komplek Polisi Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Aksi saling tembak antara kedua polisi tersebut konon dipicu oleh aksi Brigadir J yang masuk ke kamar pribadi istri Kadiv Propam. Brigadir J juga diduga melakukan aksi tak senonoh terhadap istri perwira tinggi polri tersebut.

“Penembakan terjadi karena Brigadir J memasuki kamar pribadi dari Kadiv Propam dan saat itu ada istri dari Kadiv Propam kemudian Brigadir J melakukan pelecehan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022).

Belakangan diketahui, bahwa Brigadir J tewas ditembak Bharada E dan Ferdy Sambo. Polisi telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper