Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Rusia menuding Ukraina sedang merencanakan serangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye.
Rencana serangan ini dilakukan supaya dunia menuduh aksi itu dilakukan oleh pihak Rusia. Upaya provokasi itu, menurut Kemhan Rusia, dilakukan bertepatan dengan kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Sebagai akibatnya Federasi Rusia akan dituduh menciptakan bencana buatan manusia pada saat ini,” ujar Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov, dikutip Jumat (19/8/2022).
Igor menambahkan bahwa untuk mempersiapkan provokasi, komando kelompok operasional-taktis "Dnepr" mengerahkan pos pengamatan radiasi di wilayah Zaporozhye pada 19 Agustus.
Selain itu mereka juga melatih unit brigade pertahanan teritorial ke-108, brigade artileri ke-44, dan unit militer ditempatkan di Zaporozhye, pada tindakan dalam kondisi kontaminasi radiasi di daerah tersebut. ️
Di sisi lain, unit Resimen ke-704 RCBZ Angkatan Bersenjata Ukraina harus menyelesaikan konsentrasi mereka di wilayah Zaporozhye sebelum 19 Agustus dan siap untuk memperbaiki fakta kecelakaan di PLTN Zaporozhye.
Baca Juga
Pada 19 Agustus, unit-unit Brigade Artileri ke-44 Angkatan Bersenjata Ukraina berencana meluncurkan serangan artileri di wilayah PLTN Zaporozhye dari posisi tembak yang terletak di kota Nikopol.
“Kesalahan atas konsekuensi mereka akan ditempatkan pada Angkatan Bersenjata Rusia. “
Rusia menuding pemimpin Ukraina telah berulang kali menyebarkan desas-desus bahwa pasukan Rusia telah menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir ini dan menembaki Angkatan Bersenjata Ukraina dari sistem artileri jarak jauh. ️
Igor menegaskan pasukan Rusia tidak memiliki senjata berat baik di wilayah stasiun atau di daerah yang berdekatan dengannya.
“Angkatan Bersenjata Federasi Rusia mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan PLTN Zaporozhye,” tukasnya.