Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-151 sejak awal invasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin ingkat janji setelah menyerang pelabuhan Odesa dengan rudal jarak jauh.
Diketahui, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam untuk ekspor biji-bijian dari Ukraina. Hal ini untuk mengatasi krisis pangan internasional yang diperparah oleh invasi Rusia dapat diredakan. Namun, Rusia malah berbalik menyerang pelabuhan Odesa dan membuat tercorengnya kesepakatan ini.
Selain kejadian tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada hari ke-151 perang Rusia dan Ukraina seperti dari The Guardian, Minggu (24/7/2022).
Update Perang Rusia vs Ukraina hari ke-151
Volodymyr Zelensky Cap Rusia Ingkar Janji
Presiden Zelenksy menganggap kesepakatan Rusia dan Ukraina menjadi sia-sia setelah serangan yang dilakukan oleh Rusia ke pelabuhan Odesa. Dirinya menyebut bahwa dengan serangan yang lancarkann ini membuat Ukraina mencap bahwa Rusia tidak menepati janji yang ada di kesepakatan awal mengenai pembukaan kembali pelabuhan di Laut Hitam.
Menlu AS Kutuk Serangan Rusia Ke Odesa
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken buka suara mengenai serangan Rusia ke Odesa pada hari ini. Dirinya mengutuk keras serangan Rusia di pelabuhan Odesa hari ini.
Blinken menganggap hal ini merusak upaya untuk membawa makanan kepada yang lapar dan kredibilitas komitmen Rusia terhadap kesepakatan yang diselesaikan kemarin untuk memungkinkan ekspor Ukraina.
Rusia Tahan 170 Orang di Zaporizhizhia
Gubernur Zaporizhizhia mengatakan bahwa pasaukan Rusia telah menahan 170 orang di daerah kekuasaan dirinya. Menurut gubernur, Oleksandr Starukh, pasukan Rusia telah menculik setidaknya 415 orang di wilayah selatan sejak 24 Februari sampai hari ini dan setidaknya masih ada 170 orang yang ditahan.
Jutaan Pengungsi Ukraina Dapat Perlindungan
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mengatakan bahwa ada sekitar 3,7 juta warga Ukraina telah mendaftar untuk Perlindungan Sementara atau skema perlindungan nasional serupa di Eropa.
Jerman Tunda Bantuan Senjata ke Ukraina
Salah satu pejabat Ukraina telah melaporkan bahwa aplikasi Ukraina untuk sebelas sistem pertahanan rudal udara IRIS-T saat ini sedang ditahan oleh Dewan Keamanan Federal Jerman. Hal ini membuat bantuan peralatan perang dari Jerman tertunda.
PM Hungaria Deklarasikan Pembicaraan Damai Rusia dan AS
Perdana Menteri nasionalis Hongaria Viktor Orbán menyerukan pembicaraan damai AS-Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Hal ini dilakukan karena menurut Orbanm, perang antara Rusia dan Ukraina akan membuat semakin lebar dan mengancam kestabilan di Eropa.