Bisnis.com, JAKARTA – Sehari setelah kedua negara menandatangani kesepakatan membuka kembali pelabuhan Laut Hitam, militer Ukraina menyebut rudal Rusia menghantam infrastrukturnya di pelabuhan Odesa. Berikut update perang Rusia vs Ukraina selengkapnya.
“Musuh menyerang pelabuhan perdagangan laut Odesa dengan rudal jelajah Kalibr. Dua rudal ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara menghantam infrastruktur pelabuhan,” tulis Komando Operasi Selatan di Telegram dikutip melalui Aljazeera.com, Minggu (24/7/2022).
Penyiar publik Suspilne mengutip militer Ukraina mengatakan bahwa rudal tersebut tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Sementara seorang menteri pemerintah menyebut persiapan terus berlanjut untuk memulai kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam.
Meski begitu, Rusia membantah terlibat dalam serangan rudal di Odesa. Menteri Pertahanan Turki Hulusai Akar menuturkan bahwa Rusia memberi tahunya sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan.
“Fakta bahwa insiden seperti itu terjadi tepat setelah kesepakatan yang kami buat kemarin benar-benar membuat kami khawatir,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (22/7/2-22) menengahi perjanjian dalam upaya untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dan meredakan krisis pangan global.
“Sekretaris Jenderal [Guterres] dengan tegas mengutuk serangan yang dilaporkan hari ini di pelabuhan Odesa Ukraina. Implementasi penuh [dari kesepakatan] oleh Federasi Rusia, Ukraina, dan Turki sangat penting,” terang kata wakil juru bicaranya Farhan Haq.
Pada serangan tersebut, area penyimpanan biji-bijian di pelabuhan Odessa tidak terkena rudal Rusia. Meski begitu, ada yang terluka dan infrastruktur pelabuhan rusak.