Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat menjadi momentum perbaikan kinerja kepolisian.
"Ini merupakan salah satu momentum bukan untuk bersih-bersih, tapi perbaikan kinerja Polri agar lebih profesional memberikan layanan kepada masyarakat," ujarnya setelah acara Penyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2023 oleh Presiden di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Selain itu, Puan menilai kasus pembunuhan yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo itu harus digunakan sebagai momentum perbaikan transparansi lembaga penegak hukum agar bisa lebih dipercaya masyarakat.
Baca Juga
Ketua DPP PDIP itu juga menyebut DPR tetap melakukan komunikasi dengan Polri terkait kasus ini meskipun tengah reses. Bahkan, Puan tidak menutup kemungkinan untuk memanggil Polri, melalui Komisi III selaku mitra kerja. Hal itu dimungkinkan karena masa persidangan sudah dibuka kembali.
"Bisa dimungkinkan karena ini fungsi pengawasannya untuk melakukan pendekatan dan menanyakan. Permasalahannya yang penting jangan sampai citra Polri jadi berkurang," tuturnya.
Adapun, dalam kasus kematian Brigadir Yoshua, Polri telah memutasi 25 personelnya karena dinilai tak profesional. Selain itu, beberapa pejabat tinggi juga dinonaktifkan.