Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Vaksinasi Dosis Keempat, Begini Tanggapan Menkes Budi Gunadi

Kementerian Kesehatan fokus untuk meningkatkan cakupan penerima vaksin dosis ketiga atau booster.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum akan menempuh kebijakan pemberian vaksin dosis keempat bagi masyarakat dalam waktu dekat. 
 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pihaknya masih akan berfokus pada peningkatan capaian vaksin dosis ketiga atau booster pertama yang masih sangat rendah.
 
"Masyarakat umum masih banyak yang belum mendapatkan vaksin dosis ketiga, baru sekitar 57 juta orang saja. Jadi kita tingkatkan dulu disitu ya," tutur Budi ketika ditemui di kawasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (11/8/2022). 
 
Berdasarkan data capaian vaksinasi yang diterbirkan oleh Kemenkes pada 10 Agustus 2022, vaksinasi dosis ketiga baru diberikan kepada 57.745.319 orang atau baru memenuhi 27,72 persen dari total target nasional yang ditetapkan pemerintah yaitu sebanyak 208.265.720 penduduk.
 
Selain itu, Budi menyebutkan bahwa berdasarkan serosurvey yang dijalankan oleh Kemenkes bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), terjadi peningkatan pada jumlah penduduk yang dinyatakan telah memiliki antibodi SARS-CoV-2. Hingga Juli 2022, 98,5 persen masyarakat diyakini memiliki kekebalan yang lebih tinggi untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19. 
 
Menurut Budi, hal tersebut menjadi alasan lainnya mengapa pemberian vaksin dosis keempat bagi masyarakat umum masih belum diperlukan meskipun kasus Covid-19 sempat mengalami lonjakan selama beberapa waktu ke belakang. 
 
"Mengenai hasil serosurvey tadi, 98 persen lebih masyarakat telah memiliki antibodi khusus Covid-19, yang sebelumnya pada Desember 2021 masih 87 persen. Titer antibodinya juga naik jadi 4.000. Jadi daya tahannya jauh lebih kuat," tutur Budi. 
 
Untuk diketahui, berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan, pemberian vaksin dosis keempat bagi nakes telah terlebih dahulu mulai dijalankan pada Jumat (29/7/2022) lalu. 
 
Adapun kebijakan tersebut ditetapkan setelah ditemukannya pertambahan jumlah nakes yang terinfeksi virus Covid-19, yang kemudian juga dikuatkan oleh rekomendasi yang diberikan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper