Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa moderasi beragama merupakan paradigma yang lahir dari keanekaragaman bangsa Indonesia.
Menurutnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna 'Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu' adalah yang membidani lahirnya paradigma moderasi beragama di Indonesia.
"Kita semua memahami bahwa moderasi bergama ini bertitik tolak dari paradigma kita dalam membangun Indonesia ini berbasis kepada kebhinekaan yang merupakan dasar untuk membangun dasar negara kita ini," ujarnya di acara Workshop Revolusi Mental Tentang Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK bersama Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), pada Sabtu (6/8/2022), dikutip dari keterangan resmi.
Muhadjir menjelaskan, moderasi beragama merupakan penghubung dari berbagai macam keanekaragaman yang ada di Indonesia. Menurutnya, moderasi beragama adalah sarana perekat dalam membangun keharmonisan yang indah di tengah keanekaragaman.
"Sehingga keanekaragaman bukan menggambarkan ketidakindahan, tetapi justru menggambarkan mosaik yang indah harmonis sekaligus menjaga keutuhan dan kehidupan bersama," imbuhnya.
Menko PMK menambahkan, nilai moderat tidak hanya berlaku terkait dengan sikap beragam, tetapi juga dalam semua sikap yang berarti mengambil jalan tengah yang adil, berimbang, dan berkeunggulan. Dia mengibaratkan sikap moderat seperti jari tengah, yang merupakan jari paling menonjol dan menjadi penjuru dalam gerakan tangan.
Baca Juga
"Karena itu jari tengah menjadi penjuru dari sebuah gerakan sekaligus menunjukkan secara simbolik menggambarkan keunggulan sebuah bangsa yang beraneka ragam itu," ucapnya.
Menko PMK juga menyampaikan apresiasi atas digelarnya Workshop Moderasi Beragama yang diselenggarakan Kemenko PMK bersama Permabudhi. Dia berharap, kegiatan workshop dapat mencerahkan para peserta untuk menggelorakan semangat moderasi dan saling toleransi.