Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Kekeringan! Gelombang Panas Berlanjut di Prancis

Gelombang panas masih terus menyoroti sebagian besar dataran Prancis pada minggu ini dan bisa memicu kekeringan.
Ilustrasi gelombang panas/iop.org
Ilustrasi gelombang panas/iop.org

Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang panas terus melanda sebagian besar Prancis minggu ini. Pada Rabu (3/4/2022) rekor harian terpanas dalam seminggu kembali terpecahkan, bahkan suhunya melebihi 40 derajat celcius.

Dilansir dari harian Prancis, pada bulan Juli ini Prancis hanya menerima rata-rata total curah hujan sebesar 9,7 milimeter, sehingga menjadikannya Juli terkering sejak 1959.

Gelombang panas yang menerjang Eropa ini juga membuat Prancis kembali mencatatkan rekor. Seorang ahli meteorologi, Cyrielle Duchesne bahwa bulan Juli tahun ini jadi bulan terpanas keempat sejak 1900. 

Mengacu pada hal tersebut, 5 departemen di Prancis barat daya telah mengeluarkan peringatan 'panas ekstrem' yang masih akan melanda Prancis.

Untuk diketahui, gelombang panas masih terus menyoroti sebagian besar dataran Prancis pada minggu ini. Bahkan, hal tersebut kembali memicu mencuatnya peringatan kekeringan setelah Juli terkering dalam lebih dari 60 tahun.

Dilaporkan bahwa pada hari ini Rabu (3/8/2022) sengatan gelombang panas diperkirakan akan melebihi 40 derajat Celcius di wilayah Mediterania selatan. Bahkan, gelombang panas juga akan menyebar ke arah utara Prancis.

Secara lebih lanjut, hingga hari ini beberapa kota di Prancis seperti Nice dan Marseille juga tak kunjung diguyur hujan. 

Sejalan dengan hal itu, pihak departemen terkait telah memberlakukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi kekeringan. Diantaranya, diberlakukannya pembatasan penggunaan air.

Masyarakat juga disarankan untuk membatasi konsumsi air dengan menghindari mencuci mobil di rumah, menyiram kebun atau bahkan mengisi kolam renang pribadi. 

Sebelumnya, gelombang panas melanda Eropa pada pertengahan Juni 2022. Bahkan, pada 16 Juli lalu, gelombang panas menyebabkan meluasnya kebakaran hutan yang telah membabat hampir 11.000 hektar per pertengahan Juli lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper