Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Pemilu 2024, Farhat Abbas Optimistis Pandai Bisa Bersaing

Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) besutan Farhat Abbas resmi menyerahkan berkas pendaftaran untuk menjadi peserta Pemilu 2024 ke KPU.
Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) besutan Farhat Abbas resmi menyerahkan berkas pendaftaran untuk menjadi peserta Pemilu 2024 ke KPU. /Antara-Sigid Kurniawan
Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) besutan Farhat Abbas resmi menyerahkan berkas pendaftaran untuk menjadi peserta Pemilu 2024 ke KPU. /Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) resmi menyerahkan berkas pendaftaran untuk menjadi peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (1/8/2022) siang.

Pandai merupakan partai politik (parpol) besutan Farhat Abbas. Pengacara kondang tersebut juga menjabat sebagai Ketua Umum Pandai.

Farhat mengatakan bahwa parpolnya serius menghadapi Pemilu 2024. Dia bahkan siap menghapi parpol lainnya yang sudah lebih mapan.

"Kita hadir di sini bukan untuk main-main, tapi serius menghadapi partai-partai yang katanya sudah lengkap. Menurut saya, itu memang mereka sudah terstruktur," ujar Farhat kepada awak media setelah selesai melakukan pendaftaran di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/8/2022).

Meski begitu, Farhat mengaku ada beberapa data administrasi terkait kepengurusan Pandai di tingkat kecamatan yang belum lengkap diunggah di laman Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) milik KPU.

"Jadi kita anggap Sipol itu ada beberapa daerah seperti Papua yang 100 persen selesai, tapi belum masuk ke sipol seluruhnya. Jadi kita punya waktu 14 hari untuk melengkapinya," jelas Farhat.

Untuk diketahui, KPU membuka pendaftaran untuk parpol calon peserta Pemilu 2024 pada 1 hingga 14 Agustus 2022.

Artinya, ujar Farhat, Pandai masih punya waktu hingga 14 Agustus 2022 untuk melengkapi kelengkapan data di Sipol.

"Saya yakin, optimistis Pandai akan masuk dan ikut berpartisipasi [pada Pemilu] 2024," ungkapnya.

Untuk target, Pandai percaya diri mampu memperoleh suara nasional 7 sampai 10 persen. Target tersebut, menurut Farhat, tak muluk-muluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper