Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Promosi Perdamaian Abu Dhabi Al-Mahfouz bin Bayyah di kediaman resmi Wapres, di Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Al-Mahfouz mengundang Wapres untuk hadir dalam acara Abu Dhabi Forum for Peace yang akan digelar pada Desember 2022, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Dia mengatakan bahwa forum tersebut akan diikuti sekitar 500 undangan dan 40 organisasi internasional untuk bersama-sama membahas langkah-langkah serius dalam upaya mencapai perdamaian dunia, termasuk isu yang berkaitan dengan keumatan dan sosial keislaman.
"Kunjungan kami merupakan arahan dari Pemimpin Uni Emirat Arab untuk bertemu dengan Bapak Wakil Presiden dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Bapak Presiden ke Abu Dhabi, dalam rangka meningkatkan kerja sama kedua negara, terutama dalam hal peningkatan pendidikan dan persamaan pandangan dalam dunia internasional dan keagamaan,” papar Al-Mahfouz dikutip dari keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).
Menanggapi hal tersebut, Wapres merasa terhormat dan bersedia untuk menghadiri acara dimaksud. Menurutnya, Indonesia dan Abu Dhabi memiliki kesamaan visi terhadap perdamaian dan juga toleransi di dalam keberagaman.
"Saya menyampaikan terima kasih, jazakillah, atas kunjungan Yang Mulia Syeikh Mahfouz Al-Bayyah. Semoga pertemuan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama dalam mempromosikan Islam moderat," kata Wapres.
Baca Juga
Selanjutnya, Wapres mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia juga memiliki inisiatif serupa dalam bentuk International Conference of Islamic Scholars (ICIS), guna menyebarkan Islam Indonesia yang moderat bersama-sama ulama dunia.
"Dan, Indonesia juga telah mendirikan Indonesian International Islamic University (IIIU), antara lain juga dalam rangka mempromosikan Islam moderat," imbuhnya.
Upaya Indonesia Wujudkan Kerukunan
Dalam pertemuan yang sama, Wapres membagi pengalaman Indonesia dalam mewujudkan kehidupan yang rukun dan harmonis melalui empat bingkai.
"Pertama bingkai politik, yaitu melalui penguatan wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kesepakatan nasional [al-mitsaq al-wathani] yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945, dan kemudian juga NKRI," urai Wapres.
Bingkai kedua, adalah bingkai sosiokultural melalui pengembangan kearifan lokal yang mendukung budaya damai, toleransi, dan harmoni di seluruh wilayah Indonesia.
Bingkai ketiga adalah yuridis melalui penguatan regulasi kehidupan beragama, penegakan hukum, dan juga mediasi melalui Forum Kerukunan Umat Beragama.
Bingkai keempat adalah bingkai teologi. Wapres memerinci berupa kerukunan untuk saling menghargai di antara umat beragama dan bukan teologi konflik, yang dikembangkan melalui peningkatan pemahaman masyarakat akan Islam yang rahmatan lil ‘alamin sebagai berkah bagi seluruh bangsa.
"Di Indonesia, majelis-majelis ulama bersama pemerintah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama guna menjaga kerukunan antarumat beragama dan mencegah terjadinya konflik, dan menyelesaikan perselisihan-perselisihan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres menekankan pentingnya dunia Islam memperluas kerja sama dalam mempromosikan Islam wasathiyah, mendorong dialog inklusif sebagai solusi atas berbagai konflik yang terjadi, menangkal segala pemikiran radikal dan ekstrem yang merusak citra Islam, serta mencetak calon-calon ulama yang akan menyebarkan paham Islam wasathiyah ke seluruh dunia.
"Dunia Islam perlu meningkatkan dan memperluas kerja sama di dalam mempromosikan nilai-nilai dan pemahaman Islam yang benar dan moderat," tegasnya.