Bisnis.com, JAKARTA--Identitas dua warga Amerika Serikat (AS) yang terbunuh bersama warga negara Kanada dan Swedia saat bertempur di pihak Ukraina pada awal bulan ini berhasil diidentifikasi.
Luke Lucyszyn dan Bryan Young adalah warga negara AS yang tewas dalam penyergapan oleh tank Rusia pada 18 Juli, kata komandan Ukraina mereka di Facebook.
Serangan itu juga menewaskan Emile-Antoine Roy-Sirois dari Kanada dan Edvard Selander Patrignani dari Swedia, menurut komandannya, Ruslan Miroshnichenko.
Mengutip sebuah akun dari Miroshnichenko, penembakan Rusia membuat Lucysyzyn terluka, dan kondisi itu mendorong Young dan yang lainnya untuk mencoba membantunya.
Namun tembakan tank tambahan menewaskan empat sukarelawan asing di wilayah Donetsk, wilayah yang disengketakan di Ukraina, kata Miroshnichenko.
Pernyataan Miroshnichenko muncul setelah Departemen Luar Negeri AS akhir pekan lalu mengumumkan kematian dua orang Amerika Serikat baru-baru ini di Ukraina, tanpa merilis rincian tambahan.
Baca Juga
Mereka termasuk di antara setidaknya enam orang AS yang tewas di Ukraina sejak diserang oleh Rusia pada bulan Februari.
Orang tua Lucyszyn, Kathryn dan George, mengatakan kepada NBC News bahwa putra mereka pergi ke Ukraina pada awal April untuk menjadi sukarelawan sebagai tenaga medis.
Dia khawatir kelompoknya kekurangan peralatan yang diperlukan dan meminta orang tuanya untuk mengirimkan rompi taktis dan perlengkapan lainnya, kata pasangan dari Calabash, North Carolina tersebut seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (26/7).
“Dia tidak pergi ke sana untuk menjadi pahlawan,” kata Kathryn Lucyszyn tentang putranya yang berusia 31 tahun. “Dia pergi ke sana karena dia ingin membantu orang.”
Warga AS Kecewa
Pejabat AS, termasuk Presiden Joe Biden mengecewakan warga AS yang menjadi sukarelawan membela Ukraina karena tidak cepat memberikan bantuan.
Sedangkan pemerintah membantu pertahanan Ukraina dengan menyediakan miliaran dolar dalam bentuk senjata dan sumber daya lainnya. Pemerintah berdalih bahwa kemampuannya terbatas untuk membantu warga Amerika begitu keadaan menjadi kacau di sana.
Padahal, banyak warga negara AS masih melakukan perjalanan ke negara itu selama konflik.
Orang Amerika yang terbunuh di sana termasuk jurnalis video Brent Renaud dan Jimmy Hill, yang ditembak mati saat menunggu di antrean roti.
Selain itu ada Stephen Zabielski yang terbunuh dalam pertempuran di bulan Mei dan Willy Joseph Cancel yang tewas dalam pertempuran di bulan April.
Sementara itu, setidaknya dua orang Amerika Serikat lainnya ditawan oleh pasukan Rusia selama baku tembak pada bulan Juni, yakni Alexander Drueke dan Andy Tai Ngoc Huynh.