Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai perilaku Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melanggar etika politik.
Zulkifli Hasan, seperti banyak diberitakan, melakukan kampanye terselubung untuk anaknya saat membagikan minyak goreng gratis di Telukbetung, Lampung bertentangan dengan etika politik yang ada.
Ray menilai bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Zulhas seakan mengajak masyarakat untuk memilih para calon pemimpinannya dengan didasarkan oleh hal materil dan bukan karena visi dan misi serta komitmen politik yang terjadi di antara kedua belah pihak.
“Sikap tersebut bukan merupakan pendidikan politik yang baik. Nantinya, ada kemungkinan hal ini akan dilakukan secara berulang,” jelas Ray kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).
Di sisi lain, Ray juga turut mempertanyakan terkait pernyataan yang menyebutkan bahwa dana pendistribusian minyak goreng gratis dalam acara PAN-SAR murah tersebut berasal dari kantong pribadi salah satu kader partai. Pasalnya, pernyataan tersebut hingga saat ini belum juga disertai dengan bukti yang sah.
“Apakah bisa dipastikan bahwa minyak goreng yang dibagikan adalah hasil pembelian salah satu kader? Akan sangat bagus jika PAN bisa mengungkapkan bukti seperti struk pembelian minyak goreng agar lebih meyakinkan publik,” tutur Ray.
Baca Juga
Adapun Ray secara tegas mengatakan bahwa dalam kasus seperti ini, sudah sepatutnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk turun tangan dan melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Hal itu nyata merupakan ajakan untuk memilih dalam pemilu atau pilkada 2024. Maka dari itu, Bawaslu harus bekerja pada dua ranah isu sekaligus, yaitu apakah hal itu merupakan kampanye terselubung atau tidak dan apakah terjadi praktek politik uang di dalamnya,” katanya.
Senada dengan Ray, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin turut menyayangkan perilaku Zulhas yang terkesan kurang mampu memposisikan dirinya sebagai Menteri Perdagangan RI.
“Jabatan Mendag semestinya tidak dicampuradukan dengan persoalan keluarga, dengan persoalan anak. Tetapi itulah politik di Indonesia, ibarat menyelam sambil minum air,” ucap Ujang kepada Bisnis, Selasa (12/7/2022).
Menurut Ujang, dengan hanya membagikan minyak goreng gratis di daerah pemilihan putrinya tersebut, perilaku Zulhas dapat menimbulkan spekulasi bahwa kegiatan ini hanya didasarkan oleh motif kepentingan politik dan bukan motif keikhlasan.
“Pembagian minyak goreng secara gratis itu hal yang positif tetapi akan menjadi masalah jika hanya dibagikan di dapil anaknya yang ingin menjadi anggota legislatif. Tentu masyarakat akan mempertanyakan mengapa wilayah lain tidak digratiskan juga” ujarnya.