Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama melaporkan sebanyak 33 jemaah haji asal Indonesia wafat saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Jumlah ini terhitung sampai dengan Minggu (10/7/2022).
Plh Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi menjelaskan jumlah jemaah yang meninggal bertambah 5 orang dibandingkan dengan hari sebelumnya.
“Sehingga jumlah jemaah wafat sampai saat ini sebanyak 33 orang. Seluruh jemaah sakit telah disafariwukufkan dan seluruh jemaah wafat sebelum wukuf telah dibadalhajikan," ujar Wawan dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Minggu (10/7/2022).
Selain jemaah yang wafat, Kemenag juga melaporkan 185 jemaah sakit. Saat ini sebanyak 11 orang dirawat di RSAS Al Noer Makkah, 3 orang di RSAS Mina Al Wadi, dan 171 lainnya dirawat di KKHI Makkah.
Adapun, Wawan memastikan bahwa pemerintah memastikan ketersediaan makanan dan fasilitas medis bagi jemaah haji Indonesia yang saat ini sedang menjalani fase menginap (mabit) di Mina.
Seperti diketahui, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, para Jemaah haji akan menginap di Mina. Selain menginap, mereka juga melaksanakan lontar jumrah.
Baca Juga
Sebagian jemaah ada yang tinggal di Mina hingga 12 Zulhijah, ada juga yang sampai 13 Zulhijah.
"Jemaah yang mengambil nafar awal akan mabit di Mina sampai 12 Zulhijah, sementara itu jemaah yang mengambil nafar tsani akan mabit di Mina hingga 13 Zulhijjah," kata Plh Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi dilansir dari laman resmi Kemenag, Minggu (10/7/2022).
"Saat ini juga sebagian jemaah ada yang telah melaksanakan Tawaf Ifadlah di Masjidil Haram sebagai salah satu rukun haji. Selama di Mina jemaah ditempatkan di tenda-tenda di bawah pengelolaan maktab. Jumlah maktab tahun ini sebanyak 44 maktab," sambung Wawan.
Wawan menyampaikan bahwa selama di Mina, jemaah haji akan mendapatkan konsumsi 3 kali sehari, paling banyak 12 kali