Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Federasi Rusia mengklaim telah membunuh ratusan tentara Ukirana dalam lanjutan operasi khusus yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.
Pada Senin (22/06/2022), serangan Angkatan Udara Rusia berhasil membunuh hingga 500 pasukan infanteri mekanis ke-59 Angkatan Bersenjata Ukraina. 500 prajurit itu dihancurkan beserta senjata dan peralatan militer lainnya, di Galangan Kapal Okean, Pelabuhan Nikolaev.
“Musuh menderita kerugian yang signifikan,” tulis rilis resmi Kemhan Federasi Rusia, Selasa (22/06/2022).
Selain itu, Kemhan Rusia juga melaporkan bahwa pasukan pasukan infateri bermotor ke-57 Ukraina yang berada di Gorskoye, Podlesnoye, Vrubovka, di Republik Rakyat Luhansk juga kehilangan 60 personelnya.
Pasukan yang tersisa, tulis laporan tersebut, memilih meninggalkan pos-pos penjagaan mereka.
Adapun di daerah Nikolaevka Republik Rakyat Donetsk, 8 tentara bayaran dari Amerika Serikat dan Inggris terbunuh.
Baca Juga
Pihak komando Ukraina kemudian mengevakuasi 30 tentara yang terluka. Upaya ini dilakukan agar mencegah pasukan Ukraina ditahan Angkatan Bersejata Rusia.
Secara total sejak awal invasi, sebanyak 211 pesawat, 132 helikopter, 1.308 kendaraan udara tak berawak, 349 sistem rudal anti-pesawat, 3.733 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 594 kendaraan tempur sistem roket peluncuran ganda, 2081 lapangan artileri dan mortir, serta 3.801 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.