Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-119, Ukraina Kehilangan Dana US$5 Miliar Sebulan

Pemerintah Ukraina kehilangan dana berkisar US$5 hingga US$6 miliar setiap bulan di tengah perang melawan Rusia.
Seorang penyelamat berada di sebuah gudang barang yang hancur akibat serangan, di tengah invasi Rusia di Ukraina, di Sievierodonetsk, Ukraina, 21 Maret 2022./Antara
Seorang penyelamat berada di sebuah gudang barang yang hancur akibat serangan, di tengah invasi Rusia di Ukraina, di Sievierodonetsk, Ukraina, 21 Maret 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Ukraina kehilangan dana berkisar US$5 hingga US$6 miliar setiap bulan di tengah perang melawan Rusia.

Hal itu disampaikan Administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, Samantha Power dikutip dari laman TASS, Rabu (22/6/2022).

"Tingkat ‘pembakaran’pemerintah yang harus mengelola perang ini, pada perkiraan terakhir, berkisar antara lima dan enam miliar dolar per bulan. Dan itu adalah tingkat ‘pembakaran’ yang mengejutkan," katanya berbicara di Bank Dunia pada hari Selasa (21/6/2022).

Meskipun Washington akan menyediakan US$7,5 miliar bagi Ukraina untuk membiayai pengeluaran anggarannya, dana tersebut tidak akan cukup dalam perspektif jangka panjang, kata pejabat AS.

"Kami tahu bahwa lebih banyak dukungan anggaran langsung akan dibutuhkan pada masa mendatang," tambahnya.

Duta Besar AS untuk Kiev Bridget Brink mengumumkan bantuan US$ $7,5 miliar untuk Ukraina pada awal Juni.

Dia juga mengatakan bahwa negaranya telah memberikan sekitar US$ 1 miliar bantuan kepada Pemerintah Kiev.

Berbicara di meja bundar Bank Dunia di Washington pada akhir April, Perdana Menteri Ukraina Denys Anatoliyovych Shmygal mengatakan negaranya membutuhkan bantuan keuangan antara US$$4 miliar dan US$5 miliar per bulan dalam perspektif jangka pendek.

Menteri Keuangan Sergey Marchenko mengatakan pada Mei anggaran negara Ukraina dibiayai dari pendapatannya sendiri hanya sepertiga, dengan dua pertiga sisanya merupakan hibah dan pinjaman internasional.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina menyusul permintaan dari kepala republik Donbass.

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina dan tujuannya adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

 Sebagai tanggapan, Barat memberlakukan sanksi besar terhadap Rusia. Selain itu, negara-negara Barat mulai memberikan senjata dan peralatan militer ke Kiev, yang nilai totalnya saat ini diperkirakan dalam miliaran dolar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper