Bisnis.com, JAKARTA - Perang antara Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke-108 atau lebih dari tiga bulan lamanya. Meskipun begitu, Rusia tetap melakukan serangan ke beberapa wilayah Ukraina.
Melansir dari The Guardian, Sabtu (11/06/2022) pada hari ini, Walikota Mariupol memperingatkan adanya ancaman penyakit Kolera. Hal tersebut terjadi karena pasukan Rusia terus merobohkan gedung tinggi di Mariupol tanpa memindahkan mayat terlebih dahulu sehingga terjadi penumpukan mayat di puing bangunan.
Selain hal tersebut, terdapat beberapa kejadian perang Rusia vs Ukraina yang terjadi pada hari ke-108 ini. Berikut rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-108.
Ukraina Terus Bertahan di Sievierodonetsk
Diketahui, pasukan Ukraina mempertahankan posisi mereka dalam pertempuran jalanan yang intens dan di bawah penembakan siang dan malam di Sievierodonetsk. Hal ini terjadi di tengah seruan Ukraina untuk mendapatkan banyak bantuan dari barat ketika Rusia terus mengendalikan kota garis depan utama di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Rusia Tarik Massa dari Organisasi Pariwisata PBB
Rusia resmi menarik diri dari organisasi pariwisata PBB. Hal ini terjadi setelah melarang orang datang ke Rusia pada April sebagai akibat dari invasi militernya ke Ukraina.
Pemerintah Rusia mengatakan bahwa mereka menerima proposal dari kementerian luar negeri mengenai penarikan Rusia dari organisasi tersebut, menurut sebuah dekrit yang ditandatangani oleh perdana menteri, Mikhail Mishustin.
Baca Juga
Ribuan Wanita Terdapat Dalam Pasukan Ukraina
Olena Zelenskam mengatakan terdapat lebih dari 30.000 wanita dan lebih dari 1.000 wanita telah menjadi komandan di pasukan militer Ukraina. Dirinya mengungkapkan jika sebagian besar dokter kami adalah wanita, serta 50 persen lagi merupakan pengusaha yang bekerja untuk mendukung ekonomi dalam perang.
Serbia Tolak Masuk Uni Eropa
Presiden Serbia, Aleksandar Vučić, menolak seruan dari kanselir Jerman Olaf Scholz, agar Serbia bergabung dengan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Vučić mengatakan dia tidak percaya sanksi itu efisien dan mengatakan jika negaranya berada dalam posisi yang rumit, mengingat hubungan khusus yang sudah berlangsung lama antara Serbia dan Rusia.
Prancis Siap Bantu Ukraina ke Odessa
Ukraina masih mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di timur dan selatan pada hari Jumat ketika Prancis menawarkan untuk membantu memastikan akses ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odessa dan meredakan krisis gandum global. Seorang penasihat presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan Prancis siap membantu dalam operasi untuk memungkinkan akses yang aman ke Odessa.