Bisnis.com, JAKARTA - Dalam ajaran Islam dikenal berbagai kekuatan supranatural yang dimiliki oleh sebagian orang. Salah satu di antara berbagai kekuatan supranatural tersebut adalah wujudnya ‘ain.
Ain sendiri diartikan oleh para ulama dengan berbagai pengertian yakni pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya.
Kemudian pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah
Setidaknya dapat ditarik pemahaman bahwa ‘ain ada dua macam. Pertama, pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki, dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya. Kedua, pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan berdzikir pada Allah.
Efek dari terkena pandangan ‘ain ini bermacam-macam ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.
Lantas apakah semua pandangan seseorang yang disertai rasa kagum atau dengki dapat membahayakan orang lain? Tentu tidak. Pandangan berkekuatan ‘ain tidak secara pasti wujud pada setiap orang yang memandang orang lain dengan rasa kagum atau rasa dengki, sebab ‘ain sejatinya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dengan adanya kriteria-kriteria tertentu. Hal ini misalnya dapat kita lihat dari berbagai kisah-kisah yang terjadi berkaitan dengan penyakit ‘ain.
Baca Juga
Dapat dipahami bahwa salah satu karakteristik orang yang memiliki pandangan berkekuatan ‘ain di antaranya adalah merasakan rasa panas tatkala melihat hal-hal yang mengagumkan dalam pandangan matanya. Bukti lain atas tidak berlakunya pandangan ‘ain pada setiap orang salah satunya ditentukan dari berbagai rumusan ulama yang menyatakan agar orang yang memiliki kekuatan pandangan ‘ain agar menjauh dari masyarakat, bahkan ada yang berpandangan agar ia diasingkan atau minimal selalu diam di rumahnya, agar pandangannya tidak berbahaya bagi orang lain.
Untuk menghindari penyakit ain, berikut doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW agar anak dijauhkan dari bahaya pandangan jahat seperti dikutip dari NU Online:
Ai‘idzuka bikalimatillahit tammati min kulli syaithanin, wa hammatin, wa min kulii ‘ainin lammah. Allâhumma barik fihi, wa la tadhurrah.
Artinya: Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah SWT yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.