Bisnis.com, JAKARTA - Serbia mengumumkan kesepakatan tiga tahun terkait dengan pasokan gas alam milik Rusia.
Pernyataan itu diumumkan di tengah upaya Uni Eropa untuk memperoleh kesepakatan terkait embargo gas dan aneka industri tambang Rusia sebagai respons atas operasi khusus mereka di Ukraina.
Melansir dari Aljazeera, Senin (30/5/2022) Presiden Serbia Aleksandar Vucic merasa sangat diuntungkan terkait dengan kesepakatan ini ditengah upaya Uni Erop mengembargo gas alam milik Rusia.
“Apa yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa kami telah menyepakati elemen utama yang sangat menguntungkan Serbia," kata Vucic.
Diketahui, kesepakatan yang terjadi antara Rusia dan Serbia terjadi via telepon antara kedua pimpinan negara tersebut. Sebelumnya Serbia memang ingin bergabung dengan Uni Eropa, akan tetapi Serbia memilih untuk memperkuat hubungan dengan sekutu lama mereka, Rusia.
Diketahui kesepakatan Rusia dengan Serbia diambil menyusul setelah Moskow memotong ekspor gas ke anggota UE Finlandia, Polandia, dan Bulgaria.
Baca Juga
Kesepakatan gas kemungkinan akan ditandatangani selama kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke Beograd awal Juni yang merupakan kunjungan langka oleh pejabat tinggi Rusia ke negara Eropa sejak invasi ke Ukraina dimulai pada Februari.
Terlepas dari laporan tentang kekejaman di Ukraina karena invasi, Vucic dan para pemimpin Serbia lainnya telah mengeluhkan tekanan Barat untuk bergabung dengan sanksi terhadap Rusia.
Para pejabat Serbia mengatakan negara Balkan harus melawan tekanan seperti itu, bahkan jika itu berarti mengabaikan tujuan bergabung dengan Uni Eropa