Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pencarian Pesawat Tara Air yang Hilang di Nepal Dihentikan Sementara

Kondisi gelap, pihak berwenang Nepal menghentikan sementara pencarian pesawat Tara Air berjenis Twin Otter De Havilland Canada DHC-6-300 yang hilang baru-baru ini
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 30 Mei 2022  |  07:03 WIB
Pencarian Pesawat Tara Air yang Hilang di Nepal Dihentikan Sementara
Ibu Kota Nepal Kathmandu. - welcomenepal.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang Nepal menghentikan sementara pencariaan pesawat hilang dengan 22 orang penumpang dan awak. 

"Operasi pencarian telah dihentikan untuk hari ini karena kegelapan," kata juru bicara polisi Bishnu Kumar, dikutip dari ChannelNewsAsia.com, Senin (30/5/2022).

Para pejabat mengatakan bahwa cuaca buruk dan medan pegunungan menjadi penghambat upaya pencarian pesawat.

Adapun, pesawat jenis Twin Otter De Havilland Canada DHC-6-300 itu dioperasikan oleh Tara Air milik swasta.

Pesawat lepas landas di pagi hari untuk melakukan perjalananan yang memakan waktu 20 menit pada Minggu (29/5/2022). Namun, pesawat itu hilang kontak dengan menara kontrol lima menit sebelum mendarat.

Pesawat berangkat dari kota wisata Pokhara, 125 kilometer barat ibu kota Kathmandu. Pesawat menuju Jomsom yang berjarak sekitar 80 kilometer barat laut Pokhara dan merupakan situs wisata ziarah yang populer.

Televisi Nepal melaporkan bahwa penduduk melihat sebuah pesawat terbakar di hulu Sungai Lyanku Khola di kaki gunung Himalaya Manapathi, di sebuah distrik yang berbatasan dengan Tibet.

"Tim pencari darat sedang menuju ke arah itu," kata juru bicara Tara Air Sudarshan Gartaula merujuk pada lokasi kebakaran.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) juga mengatakan sebuah tim sedang menuju ke daerah itu.

Maskapai itu melaporkan pesawat membawa empat orang India, dua orang Jerman dan 16 orang Nepal, termasuk tiga awak.

Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 melaporkan pesawat yang hilang, dengan nomor registrasi 9N-AET, melakukan penerbangan pertamanya pada April 1979. Sementara itu, pihak badan meteorologi dan geofisika menyatakan telah terjadi awan tebal di daerah Pokhara-Jomson sejak pagi.

Nepal diketahui memiliki delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Selain itu daerah ini memiliki catatan kecelakaan udara yang cukup tinggi karena cuacanya dapat berubah secara tiba-tiba dan landasan terbang biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Pada awal 2018, penerbangan US-Bangla Airlines dari Dhaka ke Kathmandu jatuh saat mendarat dan terbakar sehinga menewaskan puluhan orang didalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kecelakaan kecelakaan pesawat Nepal
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top